Pematangsiantar, Sinata.id – Sejumlah warga Jalan Mataram, Kelurahan Melayu, Kecamatan Siantar Utara, mengeluhkan minimnya sosialisasi dan transparansi proyek peremajaan pipa air minum yang sedang dikerjakan oleh Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Tirta Uli.
Parasian, salah seorang warga mengaku tidak mendapat informasi sebelum penggalian dimulai. “Saya tidak tahu adanya pekerjaan ini, tiba-tiba saja sudah ada penggalian,” tuturnya, Rabu (10/12/2025).
Parasian menegaskan, ia dan warga lain tidak menolak pembangunan. Namun, mereka sangat menyesalkan tidak adanya kejelasan dan keterbukaan informasi dari pihak terkait.
Ia menyebutkan dampak langsung dari pekerjaan tersebut. Akibat penggalian yang meninggalkan lubang, sudah ada warga yang terjatuh karena lobang tersebut tergenang air hujan. Parasian pun menyayangkan tidak adanya kejelasan batas waktu penyelesaian proyek.
“Kami tidak menolak pembangunan, yang kami butuhkan itu adalah transparansi. Karena jelas kita lihat, tidak ada papan informasi (plank proyek) untuk pengerjaan ini,” ujarnya.
Sementara itu, pegawai Perumda Tirta Uli, bagian pengawas lapangan, Irwansyah, menyatakan sosialisasi telah dilakukan. Menurutnya, sosialisasi dilaksanakan pada Selasa (9/12/2025) di Kantor Lurah Melayu.
“Sudah dilakukan sosialisasi, kemarin di kantor Lurah ada juga warga yang hadir,” ucap Irwansyah.
Ditanyai soal perusahaan yang mengerjakan proyek, dia mengaku tidak mengetahui. “Kalau untuk perusahaannya dan pemiliknya, saya tidak tahu. Langsung saja datang ke kantor kalau untuk itu,” katanya.
Terpisah, Lurah Melayu, Sugianto, memaparkan pertemuan telah diselenggarakan di kantornya. Ia mengaku perannya hanya sebatas memfasilitasi pertemuan antara pihak Perumda Tirta Uli dengan perwakilan warga.
“Kami hanya memfasilitasi pertemuan tersebut,” tutur Sugianto melalui sambungan telepon. (*)
Penulis: Hendrik Nainggolan






