Aceh Timur, Sinata.id – Ketua Bunda Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Kabupaten Aceh Timur, Lismawani Iskandar Al-Farlaky, resmi membuka kegiatan Pelatihan Peningkatan Kompetensi Guru PAUD di Aula Serbaguna Desa Keude Kuta Binjei, Kecamatan Julok, Senin (8/9/2025).
Pelatihan ini terselenggara atas kerja sama antara PT Medco E & P Malaka dengan Pemerintah Kabupaten Aceh Timur, sebagai wujud sinergi dalam mendukung peningkatan kapasitas tenaga pendidik. Kegiatan tersebut diikuti oleh 50 peserta yang berasal dari empat kecamatan di sekitar wilayah operasi perusahaan, yakni Indra Makmu, Julok, Banda Alam, dan Nurussalam. Program berlangsung selama dua hari, mulai 8 hingga 9 September 2025.
Dalam sambutannya, Lismawani memberikan apresiasi atas konsistensi PT Medco E & P Malaka dalam mendukung pengembangan sumber daya manusia, khususnya di bidang pendidikan anak usia dini. Ia menegaskan bahwa pelatihan ini harus benar-benar dimanfaatkan untuk memperkuat kompetensi guru PAUD sehingga dapat meningkatkan kualitas pendidikan anak di Aceh Timur.
“Saya berharap kegiatan ini mampu memberi dampak nyata bagi guru-guru PAUD. Ke depan, program semacam ini idealnya dapat diperluas ke seluruh kecamatan, agar semakin banyak tenaga pendidik yang merasakan manfaatnya,” tutur Lismawani.
Lebih lanjut, ia menekankan bahwa pendidikan pada usia dini merupakan fondasi penting dalam membentuk karakter, potensi, dan kualitas generasi mendatang. Untuk itu, menurutnya, kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, dan dunia usaha sangat diperlukan guna memperkuat pembangunan sumber daya manusia.
Sementara itu, Manager Field Relations & Security PT Medco E & P Malaka, Andri Hapsary, menyampaikan apresiasi atas dukungan pemerintah daerah dalam penyelenggaraan program ini. Menurutnya, perhatian dan kehadiran pimpinan daerah menjadi motivasi bagi para guru untuk terus bersemangat meningkatkan kualitas pendidikan.
“Melalui kegiatan ini, kami berharap kualitas pendidikan anak usia dini di Aceh Timur dapat semakin baik, sekaligus mempererat kerja sama antara perusahaan, pemerintah, dan masyarakat,” ungkap Andri. (SN7)