Sinata.id – Dunia hukum Amerika Serikat berduka atas wafatnya Frank Caprio, hakim yang dikenal luas berkat sikap penuh welas asih di ruang sidang dan populer melalui acara televisi Caught in Providence. Ia meninggal dunia pada Rabu (20/8/2025) dalam usia 88 tahun setelah berjuang melawan kanker pankreas.
Kabar duka itu diumumkan melalui laman resmi Facebook miliknya. Dalam pernyataan tersebut, keluarga menyebut Caprio sebagai sosok yang dicintai karena ketulusan, kerendahan hati, dan keyakinannya pada kebaikan manusia.
“Belas kasih, humor, dan kebaikan yang dimiliki Hakim Caprio meninggalkan jejak mendalam bagi setiap orang yang mengenalnya. Ia akan dikenang bukan hanya sebagai hakim yang dihormati, melainkan juga sebagai suami, ayah, kakek, buyut, dan sahabat yang penuh dedikasi,” demikian pernyataan keluarga, seperti dikutip dari ABC News, Kamis (21/8/2025).
Karier Panjang dan Warisan Humanis
Caprio dikenal publik melalui acara televisi Caught in Providence, yang mulai tayang pada tahun 2000 dan beberapa kali masuk nominasi Daytime Emmy. Tayangan itu menampilkan interaksi Caprio dengan masyarakat di ruang sidang, di mana ia kerap menunjukkan empati, pengertian, dan kemurahan hati. Momen-momen tersebut viral di berbagai platform media sosial dan membuatnya dijuluki “hakim paling baik di dunia”.
Dalam sebuah wawancara dengan GMA3 pada Februari 2025, saat meluncurkan bukunya berjudul Compassion in the Court: Life-Changing Stories From America’s Nicest Judge, Caprio menuturkan bahwa sifat penuh kasih sayang yang ia tunjukkan di pengadilan tidak lepas dari didikan keluarganya. “Orang tua saya berasal dari Italia. Mereka selalu peduli dan membantu para tetangga. Itulah nilai-nilai yang membentuk hidup saya,” ujarnya.
Ia juga pernah mengatakan kepada NBC Boston pada 2024 bahwa “kadang, hidup seseorang bisa berubah hanya dengan sebuah sentuhan bahu dan ucapan keyakinan bahwa kita percaya padanya.”
Perjalanan Hidup
Lahir pada 23 November 1936, Caprio tumbuh besar di Providence, Rhode Island. Sebelum meniti karier hukum, ia sempat mengajar mata pelajaran pemerintahan Amerika di Hope High School. Di sela mengajar, ia menempuh pendidikan hukum malam hari di Suffolk University School of Law, Boston.
Caprio diangkat sebagai hakim Pengadilan Kota Providence pada 1985 dan menjabat hingga 2023. Selama hampir lima dekade, ia dikenal sebagai figur yang mengedepankan keadilan dengan sentuhan kemanusiaan.
Perjuangan Melawan Kanker
Pada Desember 2023, tak lama setelah merayakan ulang tahun ke-87, Caprio secara terbuka mengumumkan diagnosis kanker pankreas yang dideritanya melalui sebuah video emosional di media sosial. “Saya ingin meminta doa dari kalian semua. Baru-baru ini saya menjalani pemeriksaan medis, dan hasilnya tidak baik,” ucapnya saat itu.
Ia kemudian menjalani serangkaian perawatan, termasuk terapi radiasi. Pada Mei 2024, ia merayakan selesainya perawatan tersebut dengan membunyikan bel di Baptist Health Cancer Care sebagai tanda pencapaian. Namun pada Agustus 2025, kondisinya kembali menurun hingga ia harus dirawat di rumah sakit. Dalam unggahan terakhirnya, Caprio meminta pengikutnya untuk kembali menyertakan namanya dalam doa.
Kehidupan Pribadi
Frank Caprio meninggalkan seorang istri, Joyce Caprio, yang telah mendampinginya hampir enam dekade, lima anak, tujuh cucu, dan dua cicit.
Warisan yang ia tinggalkan bukan hanya dalam catatan hukum, melainkan juga dalam inspirasi tentang empati, kemanusiaan, dan keyakinan bahwa keadilan dapat berjalan seiring dengan kebaikan hati. (*)