Sinata.id – Harga sejumlah bahan pangan utama di Indonesia hari ini, Minggu (12/10/2025), tercatat menurun cukup tajam di berbagai daerah. Data resmi Badan Pangan Nasional per pukul 08.30 WIB menunjukkan, penurunan paling signifikan terjadi pada komoditas yang sering bikin dompet menjerit, cabai rawit merah.
Harga si pedas kecil itu ambruk hingga 17,02%, menjadi sekitar Rp37.959 per kilogram. Sementara dua saudaranya, cabai merah besar dan cabai keriting, juga ikut melorot masing-masing 13,20% dan 12,27%. Penurunan yang cukup membuat para ibu rumah tangga bisa tersenyum lebih lebar di pasar pagi ini.
Tak hanya cabai, tren serupa juga terjadi pada beras, komoditas paling vital di meja makan masyarakat Indonesia. Harga beras premium kini di kisaran Rp15.851 per kilogram, turun Rp73, sedangkan beras medium merosot Rp212 ke Rp13.597. Bahkan, beras program SPHP pemerintah juga ikut terkoreksi menjadi Rp12.396 per kilogram.
Artinya, tekanan harga yang sempat menghantui pasar beberapa pekan terakhir mulai mereda, tanda pasokan nasional sedang membaik.
Segmen Bumbu Dapur dan Kebutuhan Rumah Tangga
Dari dapur, kita beralih ke bumbu yang jadi nyawa setiap masakan: bawang merah dan bawang putih.
Harga bawang merah turun nyaris 3% menjadi sekitar Rp37.386 per kilogram, sementara bawang putih anjlok lebih dalam hingga 5,65% atau kini di angka Rp34.965.
Para pedagang di sejumlah pasar tradisional mengakui, pasokan dari sentra produksi mulai lancar. “Sudah banyak kiriman dari Brebes dan Tegal, makanya harga turun,” ujar salah seorang pedagang di Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta, saat ditemui tim kami pagi tadi.
Baca Juga: Dianggap Tak Berguna, Tagar #ErickOut dan #KluivertOut Meledak, Netizen Geram!
Harga Protein Turun
Beralih ke sumber protein hewani, tren serupa juga terjadi.
Harga daging sapi murni kini di kisaran Rp133.439 per kilogram, turun 1,20%, sedangkan daging ayam ras turun tipis menjadi Rp37.487. Bahkan telur ayam ras ikut terkoreksi hingga Rp29.685 per kilogram.
Dari laut, harga tiga ikan favorit masyarakat juga menurun serentak, ikan kembung turun 3,50%, tongkol turun 6,98%, dan bandeng jatuh hingga 8,68%.
Kondisi ini dinilai sebagai momentum penting untuk menjaga daya beli masyarakat jelang pertengahan bulan, di tengah fluktuasi harga energi dan logistik global.
Produk Olahan dan Kebutuhan Dapur Lain Ikut Terkoreksi
Untuk kategori pangan olahan, gula konsumsi turun 1,13% ke angka Rp17.816 per kilogram, sementara minyak goreng kemasan anjlok hampir Rp1.000 menjadi Rp19.916.
Produk minyak “Kita” juga mengikuti tren melemah di level Rp17.028 per kilogram, turun 2,32%.
Tak kalah menarik, harga tepung terigu curah dan kemasan kompak turun lebih dari 5%, sedangkan garam konsumsi mengalami penurunan paling tajam di kelompok kebutuhan olahan: minus 7,40% menjadi Rp10.691 per kilogram.
Secara keseluruhan, turunnya harga di hampir semua lini pangan menandakan adanya perbaikan distribusi dan pasokan menjelang akhir pekan kedua Oktober.
Namun, para analis pangan mengingatkan agar pemerintah tetap waspada terhadap potensi kenaikan kembali menjelang musim hujan dan akhir tahun, periode yang biasanya menekan produksi pertanian.
Untuk sementara, masyarakat boleh sedikit bernapas lega. Harga-harga mulai jinak, dan dapur Indonesia bisa kembali ramai dengan aroma masakan yang menggoda tanpa harus menguras isi dompet. [zainal/a46]