Sinata.id – Harga crude palm oil (CPO) hasil tender PTPN (PT Perkebunan Nusantara) kembali mengalami koreksi. Pada Selasa (16/12/2025), harga tertinggi CPO PTPN tercatat sebesar Rp14.215 per kilogram, atau turun Rp35 dibandingkan tender sebelumnya yang sempat menyentuh Rp14.250 per kilogram.
Penurunan tipis ini tercermin dari hasil tender di sejumlah lokasi pengiriman (delivery) yang masih didominasi area DMI, sementara tender berbasis loco kembali minim peminat.
DMI Masih Jadi Magnet, KJA Dominan
Berdasarkan data tender, harga tertinggi Rp14.215/kg tercapai melalui mekanisme counter offer (CTR) pada tender n4 (n5) 1.000 kg DMI dan n4 (n3) 1.000 kg SAN DMI.
Pada tender n4 (n5) 1k DMI, penawaran awal dibuka oleh:
-
KJA Rp14.190
-
IBP Rp14.188
-
WNI Rp14.167
Harga kemudian naik ke Rp14.215 melalui CTR dan disetujui (ACC) dengan KJA sebagai pemenang.
Pola serupa terjadi pada tender n4 (n3) 1k SAN DMI, di mana KJA kembali unggul dan mengamankan harga tertinggi Rp14.215/kg setelah proses counter offer.
Dominasi KJA dalam dua tender DMI ini menegaskan masih kuatnya minat pelaku pasar terhadap pengiriman DMI, meski harga bergerak melemah dibandingkan hari sebelumnya.
Bandingkan Tender Sebelumnya: Dari Rp14.250 ke Rp14.215
Pada tender sebelumnya, harga CPO PTPN sempat mencapai Rp14.250 per kilogram, yang juga ditetapkan melalui counter offer dan disetujui untuk beberapa lokasi strategis.
Saat itu:
-
n4 (n5) 0,5k DMI disetujui di Rp14.250 (ACC IBP)
-
n4 (n2) 0,5k BLW disetujui di Rp14.250 (ACC BEST)
-
n4 (n3) 1k DMI disetujui di Rp14.250 (ACC IBP)
Dengan demikian, harga tertinggi Selasa ini turun Rp35/kg, mengindikasikan adanya tekanan koreksi meski tidak signifikan.
Tender Loco Masih Sepi, Pelaihari Kembali WD
Sementara itu, tender berbasis loco kembali menunjukkan lemahnya minat pasar.
Pada tender n4 (n14) 0,5k loco Luwu dan n4 (n13) 1k loco Longpinang, tidak tercatat satu pun penawar (no bidder).
Adapun di n4 (n13) 1k loco Pelaihari, WNI mengajukan penawaran Rp13.167 dan SDS Rp10.000.
Meski sempat muncul counter offer di Rp13.661, tender tersebut berakhir WD (withdraw) atau tidak disetujui.
Kondisi ini sejalan dengan tender sebelumnya, di mana area Pelaihari dan Longpinang juga gagal mencatat transaksi meski sempat ada penawaran.
Sinyal Pasar: Koreksi Sehat, DMI Tetap Kuat
Penurunan Rp35/kg pada harga tertinggi CPO PTPN dinilai sebagai koreksi wajar di tengah pergerakan pasar yang masih fluktuatif.
Minat pembeli tetap terkonsentrasi di wilayah DMI, sementara area loco belum mampu menarik partisipasi signifikan.
Pelaku pasar kini mencermati apakah harga akan kembali stabil di kisaran Rp14.200-an atau berpotensi melanjutkan koreksi pada tender berikutnya, seiring dinamika global harga minyak nabati dan permintaan domestik. [a46]






