Sinata.id – Harga minyak sawit mentah (Crude Palm Oil/CPO) dalam tender terbaru PTPN, Senin (16/12/2025), kembali bergerak di level tinggi. Berdasarkan hasil tender yang digelar untuk sejumlah unit Regional IV (n4), harga tertinggi CPO ditetapkan di angka Rp14.250 per kilogram, namun tercatat turun Rp50 dibandingkan tender sebelumnya.
Meski mengalami koreksi tipis, harga tersebut masih mencerminkan minat beli yang solid dari pelaku pasar, khususnya pada pengiriman dengan skema DMI dan BLW.
Sejumlah perusahaan kembali tampil agresif dalam tender, dengan persaingan ketat di level harga Rp14.200–Rp14.250 per kg.
DMI dan BLW Masih Jadi Primadona
Pada tender n4 (n5) 0,5K DMI, penawaran datang dari IBP, KJA, dan WNI. IBP mengajukan harga tertinggi di Rp14.203 per kg, disusul KJA Rp14.200 dan WNI Rp14.178. Setelah proses klarifikasi, CTR ditetapkan di Rp14.250 dan penawaran IBP disetujui (ACC).
Pola serupa terjadi pada n4 (n3) 1K DMI. IBP kembali memimpin penawaran di Rp14.203, unggul tipis dari KJA dan WNI. Hasil akhirnya, CTR Rp14.250 kembali disetujui untuk IBP.
Sementara itu, pada n4 (n2) 0,5K BLW, persaingan dipimpin oleh BEST dengan harga Rp14.220, diikuti MM Rp14.203 dan MNA Rp14.178. Tender ini akhirnya menetapkan CTR Rp14.250 dan disetujui untuk BEST.
LCO Kurang Diminati, Sejumlah Lokasi Sepi Penawar
Berbeda dengan DMI dan BLW, minat terhadap LCO terlihat lebih lemah. Pada n4 (n13) 1K LCO Pelaihari, WNI mengajukan harga Rp13.178 dan SDS Rp10.000. Meski CTR sempat dipatok di Rp13.696, tender ini berstatus WD (withdraw) atau tidak dilanjutkan.
Sementara itu, dua lokasi lainnya, yakni n4 (n13) 0,5K LCO Longpinang dan n4 (n14) 0,5K LOCO Luwu, tidak mencatatkan penawar sama sekali (no bidder).
Harga Tertinggi Turun Tipis
Penurunan Rp50 per kg dari periode sebelumnya mengindikasikan adanya penyesuaian pasar, meski belum menunjukkan tekanan signifikan. Level Rp14.250 masih menjadi acuan kuat untuk transaksi CPO PTPN, terutama pada pengiriman dengan permintaan stabil.
Pelaku pasar kini menanti arah harga berikutnya, seiring perkembangan pasar global, permintaan ekspor, serta pergerakan harga minyak nabati dunia. [a46]






