Sebelumnya, harga emas global sempat terpeleset pada 21–22 Oktober 2025. Dalam dua hari itu, harga terjun hingga 6% setelah sempat mencetak rekor tertinggi sepanjang masa di US$ 4.357,8 per troy ons.
Namun, meski sempat goyah, secara bulanan logam mulia ini tetap mencatatkan kenaikan 10,06%, dan sepanjang tahun berjalan (year-to-date) berhasil menorehkan kenaikan fantastis sebesar 56,69% — menjadi performa terbaik sejak tahun 1979.
Koreksi tajam yang sempat terjadi dianggap sebagai reaksi wajar setelah reli panjang.
Layaknya karet yang ditarik terlalu jauh, harga emas akhirnya melepas sedikit ketegangan pasar.
Banyak investor memilih mencairkan keuntungan, yang otomatis menimbulkan tekanan jual sementara.
Meski sempat terkoreksi, para analis menilai kondisi emas masih sangat kuat.
“Setelah reli panjang, emas seperti karet yang ditarik terlalu panjang dan sekarang berbalik dengan cepat. Harga yang masih solid di atas US$ 4.000/troy ons memberi sinyal bahwa koreksi ini hanya bersifat teknikal, bukan fundamental,” ujar Hebe Chen, analis dari Vantage Global Prime Pty Ltd, dikutip dari Bloomberg News.