Oleh: Pastor Dion Panomban
Saat Teduh Abba Home Family
Rabu, 24 September 2025.
Yesus pernah mengingatkan kita bahwa bangsa-bangsa di dunia sibuk memikirkan makanan, minuman, pakaian, dan segala hal lahiriah. Namun, Ia mengajarkan kita untuk tidak hidup dengan pola dunia yang penuh kekuatiran. Sebaliknya, Yesus mengajak kita memakai pola Kerajaan Allah—dengan mendahulukan Kerajaan Allah dan kebenaran-Nya.
Itu berarti kita tidak menjadikan berkat jasmani sebagai tujuan utama hidup kita. Pertanyaannya: bagaimana prioritas hidup kita saat ini? Apakah kita masih mengejar hal-hal lahiriah semata, atau sungguh percaya kepada Allah yang bertanggung jawab atas hidup kita?
Jika burung di udara yang tidak menabur dan menuai saja dipelihara-Nya, dan bunga di padang yang tidak bekerja pun dihiasi-Nya dengan indah, masakan kita—ciptaan-Nya yang paling mulia—tidak Ia pelihara?
Pembacaan Alkitab
Matius 6:19-24 (TB)
* Jangan mengumpulkan harta di bumi yang mudah rusak, tetapi kumpulkanlah harta di surga.
* Di mana hartamu berada, di situ juga hatimu berada.
* Mata adalah pelita tubuh; jika baik, teranglah seluruh tubuhmu, jika jahat, gelaplah tubuhmu.
Tak seorang pun dapat mengabdi kepada dua tuan. Kamu tidak dapat mengabdi kepada Allah dan kepada Mamon.
Pertanyaan Perenungan:
1. Apa nasihat Yesus dalam ayat 19-20?
2. Bagaimana sikap hidup pribadimu terhadap nasihat itu?
3. Apakah engkau sudah menaruh hartamu di surga?
4. Di mana hatimu berada saat ini?
5. Apa maksud ayat 22-23 tentang mata sebagai pelita tubuh?
6. Kepada siapakah engkau mengabdi—Allah atau Mamon?
Mari arahkan hati kita kepada harta yang kekal di surga, karena hanya dengan mengabdi kepada Allah, hidup kita akan bercahaya dan penuh makna untuk Kerajaan-Nya.Selamat saat teduh. (A27)