Oleh: Pastor Dion Panomban
Abba Home Family mengadakan saat teduh Jumat, 12 Desember 2025, dengan tema mengenai pentingnya mempraktikkan kasih dalam kehidupan sehari-hari. Dalam renungan tersebut, jemaat diingatkan bahwa kasih tidak berhenti pada ucapan, melainkan harus menjadi tindakan nyata yang diwujudkan kepada sesama.
Pemimpin renungan, Ps. Dion Ponomban, menegaskan bahwa kasih yang diajarkan Kristus merupakan teladan bagi orang percaya. Karena itu, setiap umat diharapkan melanjutkan kasih tersebut melalui kepedulian terhadap mereka yang membutuhkan, baik yang sedang sakit, kelaparan, kehausan, maupun berada dalam penderitaan.
“Kasih bukan slogan, tetapi perbuatan. Ketika seseorang tidak mempraktikkannya, itu menunjukkan bahwa kasih Allah belum hadir dalam kehidupannya,” ujarnya dalam penyampaian saat teduh.
Renungan ini merujuk pada pembacaan Alkitab dari 1 Yohanes 4:7-12, yang menegaskan bahwa kasih berasal dari Allah, dan setiap orang yang mengasihi berarti mengenal Allah. Dalam ayat tersebut dikatakan pula bahwa kasih Allah dinyatakan melalui pengutusan Anak-Nya ke dunia, sebagai pendamaian bagi dosa manusia.
Ps. Dion juga mengajak jemaat merenungkan beberapa pertanyaan terkait sikap mengasihi, antara lain alasan umat harus mengasihi, momen ketika dunia dapat melihat Allah melalui tindakan manusia, serta bagaimana kasih Allah menjadi nyata dalam kehidupan sehari-hari.
Ia menambahkan bahwa kasih tidak boleh dilakukan dengan kepura-puraan dan tidak seharusnya dibatasi hanya pada pengetahuan, tetapi diwujudkan menjadi gaya hidup orang percaya.
“Biarlah kasih yang kita terima dari Kristus tidak berhenti di hati kita, tetapi mengalir menjadi terang bagi dunia yang gelap ini. Tetaplah bertumbuh dalam kasih, sebab Allah adalah Kasih.”( A27)






