Sinata.id
  • Indeks
  • Headline
  • News
    • Nasional
    • Regional
    • Dunia
    • Pematangsiantar
    • Simalungun
  • Trending
  • Bisnis
    • Investasi
    • Keuangan
  • Sports
    • Bola
      • Liga Champions
      • Liga Inggris
      • Liga Italia
      • Liga Spanyol
  • Teknologi
    • AI
    • Aplikasi
    • Gadget
    • Game
  • Rileks
    • Gaya Hidup
    • Kesehatan
    • Entertainment
      • Seleb
    • Kolom
      • Religi
  • Wisata
No Result
View All Result
Sinata.id
No Result
View All Result
Sinata.id
No Result
View All Result
  • INDEKS
  • Headline
  • News
  • Trending
  • Regional
  • Nasional
  • Bisnis
  • Sports
  • Entertainment
  • Teknologi
  • Wisata
  • Religi

Huawei Tantang Starlink Lewat Peluncuran 10.000 Satelit 6G Bertenaga AI

Editor: Zainal Efendi
24 Mei 2025 | 02:10 WIB
Rubrik: AI
huawei digadang-gadang dapat menggeser dominasi starlink, layanan internet satelit milik spacex yang selama ini memimpin pasar global.

Huawei digadang-gadang dapat menggeser dominasi Starlink, layanan internet satelit milik SpaceX yang selama ini memimpin pasar global.

Beijing, Sinata.id — Persaingan global di sektor internet satelit memasuki babak baru setelah Huawei mengumumkan rencana peluncuran 10.000 satelit 6G dalam beberapa tahun mendatang. Konstelasi satelit generasi terbaru ini digadang-gadang dapat menggeser dominasi Starlink, layanan internet satelit milik SpaceX yang selama ini memimpin pasar global.

Berbeda dengan Starlink yang mengandalkan satelit orbit rendah (LEO), Huawei mengembangkan sistem hybrid yang memadukan satelit orbit rendah dan menengah (MEO). Pendekatan ini memungkinkan jangkauan lebih luas, efisiensi lebih tinggi, serta masa pakai satelit yang lebih panjang—antara 12 hingga 15 tahun—dibandingkan dengan satelit Starlink yang rata-rata hanya bertahan lima tahun.

Dikutip Sinata.id pada Sabtu (24/5/2025) dari Laporan Kementerian Perindustrian dan Teknologi Informasi Tiongkok menyebutkan bahwa pada tahun 2024, satelit 6G Huawei mampu menawarkan kecepatan transmisi data hingga 1 terabita per detik—sekitar 100 kali lebih cepat dari jaringan 5G saat ini.

Teknologi ini juga memanfaatkan AI untuk mengatur lalu lintas data secara dinamis dan real-time, mengurangi latensi menjadi di bawah 10 milidetik. Sebagai perbandingan, Starlink mencatat latensi antara 20 hingga 40 milidetik.

Menurut Morgan Stanley, biaya operasional Huawei diperkirakan 40% lebih rendah dibanding Starlink pada 2027. Ini berkat investasi sebesar USD 20 miliar di divisi satelit Huawei, serta efisiensi rantai pasokan yang didukung oleh ekosistem manufaktur dalam negeri.

Sistem satelit Huawei juga dirancang dengan jaringan peer-to-peer, mengurangi ketergantungan pada stasiun bumi yang selama ini menjadi kelemahan utama Starlink. Pendekatan ini dinilai lebih tangguh terhadap potensi gangguan infrastruktur dan lebih cocok untuk menjangkau wilayah terpencil secara stabil.

Dalam aspek keamanan, Huawei juga menawarkan teknologi enkripsi kuantum yang diklaim lebih aman untuk komunikasi militer dan keuangan, didukung oleh investasi USD 5 miliar dalam teknologi siber. Starlink, yang saat ini memimpin pasar broadband satelit komersial, belum menawarkan fitur serupa.

Ekspansi Huawei ini juga membawa dampak geopolitik. Wall Street Journal mencatat bahwa jaringan satelit 6G Huawei diperkirakan akan mencakup 90% permukaan bumi pada tahun 2030.

Negara-negara seperti Pakistan, Brasil, dan Afrika Selatan telah menandatangani perjanjian awal dengan Huawei untuk menguji coba layanan internet satelit nasional. Hal ini menimbulkan kekhawatiran di Washington terkait potensi kontrol Tiongkok atas lalu lintas data global.

Amerika Serikat dan sekutunya telah merespons dengan mempercepat pengembangan alternatif melalui kolaborasi antarlembaga dan perusahaan swasta. Total investasi senilai USD 35 miliar telah disiapkan untuk membangun jaringan satelit LEO dan MEO guna menyaingi dominasi Tiongkok di ruang angkasa.

Sementara itu, Starlink menghadapi tantangan dari segi biaya dan strategi distribusi. Layanan internet Starlink dikenakan tarif sebesar USD 599 untuk perangkat terminal dan USD 110 per bulan, harga yang sulit dijangkau oleh banyak negara berkembang. Sebaliknya, Huawei menawarkan skema pembiayaan infrastruktur jangka panjang melalui pinjaman dari bank milik negara senilai USD 1,9 miliar.

Dalam jangka panjang, kehadiran Huawei dalam industri satelit diprediksi akan mengancam model bisnis tradisional operator telekomunikasi global. Laporan GSMA 2024 memperkirakan bahwa perusahaan telekomunikasi bisa kehilangan pendapatan hingga USD 200 miliar pada tahun 2035 jika jaringan satelit menggantikan infrastruktur berbasis darat.

Kini, pertarungan dominasi internet satelit tidak lagi sekadar persaingan teknologi, namun juga pertarungan geopolitik yang menentukan arah konektivitas digital dunia. Dengan strategi agresif, teknologi canggih, dan dukungan negara, Huawei siap menjadi pemain utama dalam infrastruktur internet global. (*)

Tags: HuaweiInternetSpaceXStarlink

Berita Terkait

google pasok sejuta chip ai untuk anthropic dalam kesepakatan senilai puluhan miliar dolar untuk memperkuat dominasi google.
AI

Google Pasok Sejuta Chip AI Khusus untuk Startup Anthropic

Editor: Zainal Efendi
24 Oktober 2025 | 12:52 WIB

Sinata.id - Google, raksasa teknologi di bawah payung Alphabet Inc, resmi menjalin kesepakatan bernilai puluhan miliar dolar AS dengan startup...

Baca SelengkapnyaDetails
robot kurir online. ist
Teknologi

Robot Kurir ‘Dot’ Berbasis AI Siap Antar Paket Pesanan Anda

Editor: Redaksi Sinata 2
1 Oktober 2025 | 22:38 WIB

Sinata.id - Dunia logistik dan pengiriman makanan menyambut evolusi baru. DoorDash, raksasa pengiriman daring, secara resmi meluncurkan robot kurir otonom...

Baca SelengkapnyaDetails
strategi meraih uang dari chatgpt hingga jutaan rupiah per minggu. temukan cara legal dan profesional memanfaatkan ai untuk bisnis digital.
AI

Strategi Meraih Uang dari ChatGPT hingga Jutaan Rupiah Per Minggu

Editor: Zainal Efendi
23 September 2025 | 08:15 WIB

Pelajari strategi meraih uang dari ChatGPT hingga jutaan rupiah per minggu. Temukan cara legal dan profesional memanfaatkan AI untuk bisnis...

Baca SelengkapnyaDetails
penggunaan ai yang bijak dan tepat dapat mempercepat proses kreatif, menjaga orisinalitas, dan meningkatkan kualitas konten digital.
AI

Penggunaan AI yang Tepat Dapat Meningkatkan Kualitas Konten

Editor: Zainal Efendi
16 September 2025 | 03:27 WIB

Sinata.id - Perkembangan teknologi telah membawa manusia ke dalam era digital tanpa batas. Di tengah derasnya arus informasi, penggunaan AI...

Baca SelengkapnyaDetails
gambar ilustrasi.
AI

Dua Perpres AI Disiapkan, Atur Peta Jalan dan Aspek Keamanan Teknologi

Editor: Redaksi Sinata 2
15 September 2025 | 14:43 WIB

Jakarta, Sinata.id - Pemerintah tengah merampungkan dua rancangan Peraturan Presiden (Perpres) terkait kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) yang akan menjadi dasar...

Baca SelengkapnyaDetails

Berita Terbaru

Simalungun

Maling Beraksi Pakai Pikap di Simalungun, Puluhan Gas Melon Digondol

26 Oktober 2025 | 20:35 WIB
Regional

PLN Sambungkan Listrik Gratis untuk 31 Keluarga Prasejahtera di Tapanuli Tengah

26 Oktober 2025 | 20:11 WIB
Nasional

Isaura Muthmainnah Bawa Nama MAN 1 Deli Serdang ke Kancah Nasional Pickleball 2025

26 Oktober 2025 | 20:04 WIB
News

Video Pengeroyokan Remaja di Langkat Viral, Dua Pelajar SMA Diamankan Polisi

26 Oktober 2025 | 19:55 WIB
Pematangsiantar

Ketekunan Mejon Sitanggang Bawa Grand Taylor Hingga ke Taput Raya

26 Oktober 2025 | 19:15 WIB
News

Pria di Pati Ditemukan Tak Bernyawa di Kamar Penuh Sampah

26 Oktober 2025 | 19:05 WIB
News

Lexus Tertimpa Pohon di Pondok Indah, Pengemudi Tewas di Tempat

26 Oktober 2025 | 18:54 WIB
Dunia

Setelah 14 Tahun Menanti, Timor Leste Akhirnya Resmi Masuk ASEAN

26 Oktober 2025 | 18:42 WIB
Dunia

Malaysia Salah Sebut Nama Presiden Prabowo jadi Jokowi di Siaran Langsung KTT ASEAN

26 Oktober 2025 | 18:31 WIB
Pematangsiantar

Pengusaha Sarang Walet Abaikan Ancaman Sat Pol PP Siantar

26 Oktober 2025 | 18:26 WIB
Pematangsiantar

STIE Sultan Agung Gelar Wisuda Magister dan Dies Natalis ke-25

26 Oktober 2025 | 18:22 WIB
Simalungun

Konversi Kebun Teh di Simalungun Bukan Urusan Kementerian ATR/BPN

26 Oktober 2025 | 18:19 WIB
  • Indeks
  • Pedoman
  • Privacy
  • Redaksi
  • ToS
  • News Map
  • Site Map
Seedbacklink

© 2025

logo sinata id new


PT. SINAR KEADILAN UTAMA (SINATA)
Jl. Merpati V No 2, Kelurahan Pesanggrahan, Kecamatan Pesanggrahan, Jakarta Selatan, DKI Jakarta, 12320.

ALAMAT REDAKSI
Jl. Pdt. Justin Sihombing No. 162, Kelurahan Siopat Suhu, Kecamatan Siantar Timur, Pematangsiantar, 21139, Sumatera Utara.

📧 redaksisinata @ gmail.com

No Result
View All Result
  • Indeks
  • Headline
  • News
    • Nasional
    • Regional
    • Dunia
    • Pematangsiantar
    • Simalungun
  • Trending
  • Bisnis
    • Investasi
    • Keuangan
  • Sports
    • Bola
      • Liga Champions
      • Liga Inggris
      • Liga Italia
      • Liga Spanyol
  • Teknologi
    • AI
    • Aplikasi
    • Gadget
    • Game
  • Rileks
    • Gaya Hidup
    • Kesehatan
    • Entertainment
      • Seleb
    • Kolom
      • Religi
  • Wisata

© 2025

logo sinata id new


PT. SINAR KEADILAN UTAMA (SINATA)
Jl. Merpati V No 2, Kelurahan Pesanggrahan, Kecamatan Pesanggrahan, Jakarta Selatan, DKI Jakarta, 12320.

ALAMAT REDAKSI
Jl. Pdt. Justin Sihombing No. 162, Kelurahan Siopat Suhu, Kecamatan Siantar Timur, Pematangsiantar, 21139, Sumatera Utara.

📧 redaksisinata @ gmail.com