Sinata.id – IHSG ditutup melemah tipis di level 8.611, namun sejumlah saham justru melesat tajam. UNVR, DCII, LINK, hingga INET menjadi top gainers.
Saat Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) merosot tipis 0,06% dan parkir di level 8.611 pada penutupan perdagangan Rabu (3/12/2025), sejumlah saham justru tampil sebagai bintang dengan lonjakan signifikan.
Sejak bel pembukaan, IHSG berayun tajam bak gelombang tinggi, bergerak lincah dari zona hijau ke merah dalam hitungan menit.
Indeks sempat menyentuh level tertinggi 8.669 sebelum tergelincir ke titik terendah 8.591.
Intensitas transaksi turut memanas, mencapai Rp21,28 triliun dari 47,1 miliar saham yang berpindah tangan dalam 2,73 juta transaksi.
Di tengah pelemahan sektor barang baku, keuangan, dan energi yang kompak terkoreksi, masing-masing turun 0,59%, 0,57%, dan 0,5%, justru sektor teknologi, infrastruktur, dan transportasi tampil trengginas, menghijau dengan kenaikan hingga 1,54%.
Baca Juga: Rupiah Kembali Tertekan, Proyeksi Ekonomi 2026 dan Isu The Fed Bikin Pasar Waspada
UNVR Memimpin Lonjakan LQ45
Meski IHSG tunduk di akhir sesi, sederet saham unggulan LQ45 berhasil mencuri perhatian.
Unilever Indonesia (UNVR) memimpin reli dengan penguatan 4,53% ke Rp2.770 per saham.
Disusul Kalbe Farma (KLBF) yang naik 3,07%, dan AMRT hingga SMGR yang juga tampil menguat.
PGAS bahkan melesat 2,19%, menambah daftar penggerak IHSG yang melawan arus pelemahan indeks utama.
Sektor Teknologi Meledak
Ledakan terbesar justru datang dari sektor teknologi.
DCI Indonesia (DCII), raksasa pusat data, menguat impresif 8,24% ke Rp254.400 per saham dan menjadi pendorong utama lonjakan sektor ini.
Emiten-emiten lainnya tak mau kalah: HDIT melonjak 13%, IRSX tumbuh 10,8%, dan BELI terbang 9,76%.
Panin Sekuritas dalam riset terbarunya menyebut lonjakan ini ditopang ekspektasi cerah bisnis data center dan pemanfaatan teknologi kecerdasan buatan (AI) yang semakin agresif secara global.
Sektor infrastruktur ikut memeriahkan panggung, dengan lonjakan besar dari LinkNet (LINK) yang meroket 21,6%.
INET, yang kini ramai dibicarakan investor menjelang right issue dan rencana penerbitan obligasi, melonjak 19,2% ke Rp775 per saham.
MORA, KETR, dan GMFI turut menghijau dengan kenaikan stabil.
Panin Sekuritas menegaskan, ekspektasi ekspansi bisnis dan kepercayaan investor menjadi bensin utama bagi reli sektor infrastruktur hari ini. [a46]