Sinata.id – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) membuka perdagangan awal pekan dengan langkah mantap. Senin pagi (20/1/2025) pukul 09.00 WIB, indeks utama Bursa Efek Indonesia ini merangkak naik ke posisi 7.992, menguat 0,96% dibandingkan penutupan akhir pekan lalu.
Kenaikan IHSG ini bukan tanpa alasan. Sentimen positif dari luar negeri, terutama kabar meredanya ketegangan dagang antara Amerika Serikat (AS) dan China, memberikan dorongan optimisme baru bagi pelaku pasar.
Tak hanya Indonesia, bursa-bursa utama di Asia pun ikut bersorak.
Indeks Nikkei 225 (Jepang) melonjak 2,76%, Shanghai Composite (China) menanjak 0,57%, Hang Seng (Hong Kong) melesat 2,27%, dan PSEI (Filipina) ikut naik tipis 0,01%.
Para analis menilai penguatan ini merupakan reaksi kolektif terhadap harapan perbaikan hubungan dagang dua raksasa ekonomi dunia tersebut.
Baca Juga: Harga Emas Antam Turun, Emas Dunia Naik Lagi Usai Jatuh Akhir Pekan Lalu
Tim riset BRI Danareksa Sekuritas (BRIDS) menyebut secara teknikal, IHSG sedang menguji area support 7.877, dengan peluang technical rebound menuju 8.000.
Namun, mereka juga mengingatkan bahwa pasar masih dibayangi sejumlah risiko global seperti tensi AS–China, potensi government shutdown di AS, serta isu kredit perbankan Amerika.
“Dengan kondisi saat ini, peluang rebound terbuka lebar jika IHSG mampu bertahan di atas 8.000,” tulis riset BRIDS.
Mereka merekomendasikan MAPA, EMAS, dan BFIN sebagai saham pilihan untuk perdagangan hari ini.
AS dan China Kembali Mesra, Pasar Asia Bernapas Lega
Dari sisi global, Phintraco Sekuritas menilai langkah damai yang mulai ditunjukkan antara Washington dan Beijing menjadi bahan bakar utama penguatan IHSG.
Menteri Keuangan AS Scott Bessent dikabarkan akan bertemu dengan perwakilan dagang China, sementara Presiden Donald Trump menyebut pertemuannya dengan Presiden Xi Jinping masih sangat mungkin digelar pada akhir bulan ini.
“Pernyataan itu memunculkan harapan bahwa tarif tambahan 100% terhadap Tiongkok pada 1 November mungkin dibatalkan,” tulis Phintraco dalam risetnya.
Pasar Domestik Menanti Keputusan Bank Indonesia
Dari dalam negeri, pelaku pasar juga menanti Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia yang dijadwalkan digelar pekan ini.
Konsensus pasar memperkirakan BI Rate akan dipangkas 25 basis poin (bps) menjadi 4,5%, langkah yang dinilai mampu menambah sentimen positif dan memperkuat arus dana ke pasar saham.
Secara teknikal, Phintraco memproyeksikan IHSG berpotensi menguji support di 7.725–7.780, dan peluang rebound akan semakin kuat jika indeks kembali menembus level psikologis 8.000.
Saham-saham unggulan yang direkomendasikan hari ini antara lain MIKA, LSIP, TKIM, MAIN, BTPS, dan SIDO. [zainal/a46|bloomberg]