“Kita semua telah belajar dari sejarah. Indonesia telah memimpin pembentukan Semangat Bandung. Dan jika kita melihat elemen-elemen kunci dari Semangat Bandung, itu adalah keseimbangan, otonomi strategis, kerja sama, dan pragmatisme. Dan nilai-nilai itu merupakan pilar yang sangat kuat bagi kebijakan luar negeri Korea,” tutur Lee.
Menanggapi hal itu, Presiden Prabowo menyampaikan apresiasi atas kemitraan erat yang telah terjalin antara Indonesia dan Republik Korea, baik pada sektor ekonomi maupun pertahanan.
Prabowo menuturkan, selama satu tahun terakhir, komunikasi antara Pemerintah Indonesia dan pelaku industri Republik Korea telah berjalan intensif.
“Saya bertemu pemimpin industri dan bisnis Korea ketika mereka berkunjung ke Indonesia. Kami berdiskusi panjang lebar, dan kami sangat terbuka untuk partisipasi Korea yang berkelanjutan dalam perekonomian kami. Kami berharap dapat melanjutkan kerja sama tersebut,” ucap Prabowo.
Di bidang pertahanan, Presiden RI menegaskan, kerja sama yang telah berlangsung akan terus diperkuat. Termasuk dalam pembahasan lanjutan proyek pesawat tempur KF-21.
Presiden RI juga menjelaskan, bahwa proses negosiasi proyek tengah berjalan, dengan melibatkan pembahasan teknis antara kedua pihak.
“Negosiasi masih berlanjut, dan tentu saja negosiasi selalu bergantung pada faktor ekonomi, harga, dan skema pembiayaan. Jadi, saya rasa para menteri kami akan terus berdiskusi dengan tim Anda, dan tim teknis kami juga akan melanjutkan hal ini,” kata Prabowo.