Pematangsiantar, Sinata.id – Unjuk rasa 1 September 2025 di Kota Pematangsiantar, guna menyikapi isu nasional, berakhir tanpa kericuhan yang dapat menyebabkan kecemasan berlebih.
Meski kericuhan kecil sempat terjadi, namun berhasil diredam secara persuasif oleh aparat TNI dari berbagai kesatuan.
Terkait aksi unjuk rasa dari berbagai elemen masyarakat tersebut, pimpinan TNI dan Polri di Pematangsiantar menyampaikan pendapatnya pada rapat koordinasi menyikapi dinamika sosial yang dilakukan Pemko Pematangsiantar beberapa hari lalu.
Seperti Danrem 022/Pantai Timur Kolonel Inf Agus Supriyono SE MHan mengatakan, tidak akan ada masalah bila ada rasa persaudaraan. “Jangan saling curiga, mari bersatu dan solid. One for all, all for one. Semua ajaran agama baik. Namun kadang ada manusia suka mbalelo,” tukasnya.
Kapolres Pematangsiantar AKBP Sah Udur Sitinjak SH SIK menyampaikan ungkapan terima kasih serta apresiasi, karena unjuk rasa pada 1 September 2025 lalu berlangsung tertib, damai, dan kondusif.
“Kami harus mampu menjadi pelindung, pengayom, dan pelayan masyarakat. Pematangsiantar tempat kita tinggal, tempat keluarga kita berada, anak-anak kita sekolah, dan kita tidur tenang. Kami mengajak untuk sama-sama menjaga Siantar. Jangan sampai karena informasi salah, Siantar seperti daerah lain. Penjarahan, pembakaran, dan perampasan jangan sampai terjadi di Siantar,” jelasnya.
Sementara itu, Dandim 0207/Simalungun Letkol Inf Gede Agus Dian Pringgana SSos MMAS MHan mengatakan, aksi unjuk rasa lalu masih dalam koridor.
Katanya, kericuhan yang terjadi saat aksi unjuk rasa telah berakhir justru dilakukan anak di bawah umur. Mereka melontarkan kata-kata kasar yang justru tidak ada diucapkan peserta aksi.
“Mereka meniru yang dilakukan orang dewasa yang mencoba menjadi provokator,” sebutnya.
Gede Agus berharap, forum dialog menjadi wadah untuk mencari solusi agar penyampaian aspirasi tidak dinodai oleh oknum-oknum tidak bertanggung jawab.
“Keberagaman di Siantar sebagai aset. Mari kita tingkatkan peringkat Kota Toleransi, dan Siantar menjadi simbol toleransi,” ujarnya.
Selanjutnya Danyonif 122/Tombak Sakti Letkol Inf Wahidin Sobar mengucapkan terim kasih telah diundang untuk berkoordinasi terkait kondisi keamanan Kota Pematangsiantar.
“Kami dalam tugas, berpedoman pada konstitusi. Salah satunya membantu Polri menjaga stabilitas keamanan wilayah,” tandasnya. (*)