Petugas kesulitan bergerak cepat karena akses menuju lokasi hanya berupa gang kecil yang tertutup batu, tanah tebal, serta potongan atap yang berserakan.
Alat berat tidak bisa masuk, sehingga penggalian dilakukan manual dengan sekop dan tangan kosong.
Baca Juga: Bencana Longsor Tapteng, Satu Keluarga Lenyap, Desa Mardame Berkabung
Lima Titik Lain Juga Dilanda Longsor, Namun Tak Separah SMP 5
Meski total ada enam lokasi longsor di Sibolga, titik belakang SMP Negeri 5 menjadi yang paling mematikan. Adapun longsor lainnya meliputi:
-
Tangga Seratus – Cafe Rumah Uci: Dua warga masih dicari, tiga kendaraan dan rumah rusak berat.
-
Bukit Aido: Material longsor menimpa lima rumah, tidak ada korban jiwa.
-
Belakang Masjid Budi Sehati: Tiga rumah rusak, dua orang hilang, satu luka berat.
-
Depan STPS: Dua rumah ambruk, satu warga meninggal dunia.
-
Kampung Paten Huta Tonga Tonga: Dua rumah rusak, dua warga luka-luka.
Namun dibandingkan seluruh titik itu, skala kehancuran, jumlah korban, dan sulitnya akses membuat area belakang SMP Negeri 5 ditetapkan sebagai zona merah paling kritis.
Baca Juga: Madina Dikepung Air Bah Setinggi Atap Rumah, 1.200 Keluarga Mengungsi Massal