Oleh : Pdt .Mis .Ev. Daniel, SH,. MH.
Yakobus 3:9-10
“Dengan lidah kita memuji Tuhan, Bapa kita; dan dengan lidah kita mengutuk manusia yang diciptakan menurut rupa Allah. Dari mulut yang satu keluar berkat dan kutuk. Hal ini, saudara-saudaraku, tidak boleh terjadi!”
Saudaraku yang terkasih,
Sarapan Pagi Kristen mungkin datangnya menjelang siang, tetapi jangan pernah bosan menikmatinya. Sebab jika kita mengawali hari tanpa Firman Tuhan, hati kita akan cepat lelah, mudah jengkel, dan kehilangan damai sejahtera. Bagi saya sendiri, meskipun kesehatan sering terganggu, saya tidak pernah menyerah untuk terus membagikan Sarapan Pagi ini. Karena saya percaya, Kristus sendiri adalah Sarapan Abadi kita sampai Ia memanggil kita pulang.
Firman Tuhan hari ini menegur kita tentang pencitraan anak-anak Tuhan. Seorang Kristen sejati seharusnya mencerminkan Kristus, bukan hanya lewat ibadah atau pelayanan, melainkan juga lewat perkataan kita setiap hari.
Namun sering kali, dalam situasi yang menekan atau ketika kita disakiti, kita tergoda untuk melontarkan kata-kata yang menusuk: “mati kau”, “mampus kau”, “anjing”, “babi”, atau bahkan “setan kau!” Kata-kata ini bukanlah cerminan seorang anak Allah. Lidah yang sama tidak seharusnya memuji Tuhan lalu mengutuk sesama yang diciptakan menurut rupa Allah.
Alkitab mengingatkan bahwa hikmat dari Tuhan adalah murni, pendamai, penurut, penuh belas kasihan, menghasilkan buah yang baik, tidak memihak, dan tidak munafik (Yakobus 3:17; Galatia 5:22-23). Karena itu, marilah kita belajar menjaga lidah kita.
Demikian Maka:
1. “Jagalah lidahmu terhadap yang jahat, dan bibirmu terhadap ucapan-ucapan yang menipu.” (Mazmur 34:14)
2. “Siapa memelihara mulut dan lidahnya, memelihara diri dari pada kesukaran.” (Amsal 21:23)
3. “Biarlah Tuhan mengerat segala bibir yang manis, dan segala lidah yang bercakap besar.” (Mazmur 12:4)
Saudaraku, marilah kita berdoa seperti pemazmur:
> “Letakkanlah, ya TUHAN, sebuah penjaga di mulutku, berjagalah pada pintu bibirku!”
(Mazmur 141:3)
Dengan demikian, hidup kita akan benar-benar menjadi berkat dan memuliakan nama Kristus.
Shalom. (A27)