Bekasi, Sinata.id – Kehadiran World App, sebuah aplikasi berbasis teknologi kripto, tengah menjadi perbincangan hangat di kalangan warga Kota Bekasi. Aplikasi ini diklaim mampu memberikan insentif finansial secara rutin kepada penggunanya, sehingga menarik perhatian masyarakat dari berbagai kalangan.
Aplikasi World App Janjikan Cuan
Kantor World App yang berlokasi di Jalan Raya Narogong, Bojong Rawalumbu, Kecamatan Rawalumbu, Kota Bekasi, ramai dikunjungi warga. Aplikasi ini disebut-sebut sebagai bagian dari proyek internasional yang bertujuan untuk membantu masyarakat dalam pengelolaan aset kripto secara digital.
Salah satu tahapan dalam proses pendaftaran aplikasi ini adalah verifikasi biometrik berupa pemindaian iris mata. Proses ini bertujuan memastikan bahwa setiap pengguna yang terdaftar merupakan individu yang nyata dan akan memperoleh identitas digital global yang disebut “ID Dunia.”
Dilansir Sinata.id pada Minggu (4/5/2025) via Disway, warga yang datang untuk mendaftar didominasi oleh generasi muda, namun juga terlihat antusiasme dari kalangan dewasa hingga lanjut usia.
World App menjanjikan kompensasi bulanan bagi para penggunanya, dengan nominal awal sekitar Rp200.000. Informasi tersebut dibenarkan oleh Siti, salah seorang pedagang di sekitar lokasi kantor World App.
“Memang benar, warga yang mendaftar bisa menerima Rp200.000 setiap bulannya,” ujar Siti saat ditemui pada Sabtu, 3 Mei 2025.
Namun, Siti menambahkan bahwa jumlah insentif yang diterima pengguna bervariasi, tergantung pada status akun masing-masing.
“Nominalnya beda-beda, ada yang dapat Rp200 ribu, tapi ada juga yang hampir mencapai Rp800 ribu,” katanya.
Setelah melakukan proses registrasi, pengguna diminta untuk menunggu selama 1×24 jam sebelum dana ditransfer langsung ke rekening pribadi mereka. Menariknya, operasional World App tidak mengenal hari libur, termasuk pada tanggal merah.
“Buka terus, bahkan di hari libur juga tetap beroperasi,” tambah Siti.
Menurut penuturan Siti, keberadaan World App di Bekasi masih terbilang baru, dan mulai beroperasi tak lama setelah perayaan Idul Fitri tahun ini.
“Baru mulai kemarin setelah Lebaran,” ungkapnya.
Ia juga menyebutkan bahwa mayoritas warga yang telah mendaftar berasal dari luar wilayah Rawalumbu, seperti daerah Pekayon dan Jati Asih.
“Kalau di sini (Rawalumbu) masih belum banyak yang daftar, kebanyakan justru dari luar,” pungkas Siti. (*)