Sinata.id – Seorang konglomerat asal Swedia mengambil langkah ekstrem yang jarang dilakukan para pemilik modal global. Alih-alih menanamkan investasinya pada properti mewah atau industri ekstraktif, pria bernama Johan Eliasch justru membeli kawasan hutan Amazon seluas sekitar 400 ribu hektare demi menghentikan kerusakan alam.
Langkah itu dilakukan Eliasch sejak 2006, ketika ia mengakuisisi bentangan hutan hujan tropis di Brasil yang luasnya hampir setara dengan wilayah metropolitan London.
Kawasan tersebut kini berada di bawah perlindungan penuh, tertutup dari segala bentuk penebangan, pertambangan, maupun aktivitas ilegal lainnya.
Keputusan tersebut bukan sebatas simbol kepedulian.
Informasi dihimpun pada Kamis (11/12/2025), Eliasch membentuk sistem pengamanan khusus, termasuk tim pengawas lapangan yang secara aktif mencegah masuknya penambang liar dan pelaku deforestasi.
Pilihan Editor: Netizen Ungkap Angka Janggal Anggaran Bantuan Kementan, Harga Beras dan Biaya ‘Lain-Lain’ Rp6,8 Miliar
Warga yang mencoba merusak kawasan dilaporkan langsung diusir demi menjaga keutuhan ekosistem.
Bagi Eliasch, model industri kehutanan yang menebang pohon lalu menanam kembali demi keuntungan ekonomi adalah pendekatan yang keliru.
Ia menilai hutan bukan komoditas dagang, melainkan penyangga kehidupan global yang tidak tergantikan.
Prinsip itulah yang mendorongnya bertindak jauh melampaui kepentingan bisnis.
Menariknya, Eliasch disebut tidak pernah menganggap hutan Amazon itu sebagai milik pribadi.