Jepang, Sinata.id – Jepang mengukuhkan posisinya sebagai negara dengan populasi centenarian (warga berusia 100 tahun ke atas) yang sangat besar, dengan jumlah mencapai 92.139 orang, menurut data terbaru.
Di balik statistik mengesankan ini, tersembunyi kisah-kisah inspiratif dan rahasia hidup sehat dari para supercentenarian, seperti Shigeko Kagawa (114 tahun) dan Kiyotaka Mizuno (111 tahun).
Kedisiplinan dalam menjaga rutinitas harian menjadi benang merah yang menghubungkan kehidupan kedua orang tertua di Jepang ini.
Mereka membuktikan bahwa rahasia umur panjang tidak melulu tentang genetik, tetapi lebih pada konsistensi menjalani pola hidup sehat hingga usia senja.
Kisah Kiyotaka Mizuno (111 tahun): Disiplin dari Masa Pengawal Kaisar
Kiyotaka Mizuno, yang baru saja merayakan ulang tahunnya yang ke-111 pada 14 Maret 2024, adalah sosok yang sangat teratur. Pria asal Iwata, Prefektur Shizuoka ini memulai harinya pukul 06.30 pagi. Menu sarapannya sederhana: pisang.
Sepanjang hari, ia menjaga asupannya dengan cermat, termasuk mengonsumsi dua camilan rutin—susu dan kue bolu Jepang (castella) pukul 10.00, serta minuman probiotik dan biskuit pukul 15.00. Untuk makan malam, ia selalu menambahkan yogurt.
Kunci lainnya adalah porsi makan. Mizuno menjaga porsi makannya tetap moderat, yakni sekitar 70 persen dari kapasitas kenyang. Meski kini menghabiskan hari dengan duduk di kursi, ia tetap aktif dengan melatih tangan dan kakinya.
Kedisiplinan ini mungkin terbentuk dari masa lalunya yang penuh tantangan, mulai dari bertugas sebagai pengawal Kaisar Jepang selama Insiden 26 Februari 1936 dan Perang Dunia II, hingga bekerja sebagai petani sampai usia 80-an.
Kisah Shigeko Kagawa (114 tahun): Kebebasan dan Semangat Mandiri
Sementara itu, Shigeko Kagawa, wanita berusia 114 tahun asal Nara, memandang kebebasan dan kemandirian sebagai sumber energinya.
“Pergi ke mana pun yang saya mau, makan apapun yang saya mau, dan melakukan apapun yang saya mau. Saya bebas dan mandiri,” ujarnya, menggambarkan semangat hidupnya yang masih membara.
Kagawa adalah contoh bahwa usia bukan halangan untuk tetap aktif secara intelektual. Ia menghabiskan waktunya dengan menonton TV, membaca koran menggunakan kaca pembesar, dan menulis kaligrafi.
Sebelum pensiun di usia 80 tahun, ia adalah seorang dokter kandungan, ginekolog, dan dokter umum yang sangat dedikatif. Ia sering berjalan kaki menggunakan geta (bakiak Jepang) untuk menjangkau pasiennya, sebuah kebiasaan yang ia yakini sebagai fondasi kesehatannya.
“Mungkin itu sebabnya saya kuat dan sehat,” kenangnya.
Sama seperti Mizuno, Kagawa sangat disiplin. Ia tidur dan bangun pada waktu yang sama setiap hari serta membatasi diri dengan porsi makan kecil. Keduanya juga tetap makan tiga kali sehari, berfokus pada bahan-bahan musiman.
Kisah Mizuno dan Kagawa adalah bukti nyata bahwa kombinasi dari disiplin, pola makan terjaga, aktivitas fisik, dan semangat hidup yang kuat adalah resep abadi untuk mencapai usia yang panjang dan bermakna. (A58)