AS, Sinata-id – Zohran Mamdani, pria berusia 34 tahun, mengalahkan mantan Gubernur Andrew Cuomo dalam pemilihan wali kota New York City, menjadi wali kota Muslim keturunan India pertama di kota terbesar Amerika Serikat.
Kemenangan ini menandai puncak kampanye yang menggerakkan partisipasi pemilih tinggi dan dukungan luas dari berbagai komunitas.
Mamdani, seorang sosialis demokrat dan anggota dewan negara bagian, meraih suara terbanyak dalam pemilihan pendahuluan Demokrat pada Juni 2025 dan terus menambah suara hingga menghadapi Cuomo, yang mencalonkan diri sebagai independen setelah mundur dari jabatan gubernur pada 2021 akibat skandal pelecehan seksual.
Kampanye Mamdani gencar dengan pendekatan pintu ke pintu, bahasa multibahasa, dan pengorganisasian komunitas.
Sebagai sosok progresif, Mamdani mengusung platform ambisius seperti penggratisan bus kota pada 2027, pembekuan sewa apartemen stabil, pendirian Badan Perumahan Sosial, serta toko kelontong milik kota untuk meningkatkan akses pangan sehat.
Ia juga mendorong reformasi pajak dengan menaikkan tarif pajak perusahaan dan pungutan tambahan bagi individu berpendapatan tinggi, menargetkan pendanaan hingga 9,4 miliar dolar AS per tahun.
Mamdani dikenal vokal mengkritik kebijakan Israel terhadap Gaza, menyebut tindakan Israel sebagai genosida dan mendukung gerakan Boikot, Divestasi, dan Sanksi (BDS).
Sikapnya memicu kontroversi, termasuk tuduhan anti-Semitisme dari kampanye Cuomo, tetapi ia menekankan kritiknya hanya ditujukan pada kebijakan, bukan kelompok etnis atau agama.
Dalam pemilihan pendahuluan, Mamdani mengalahkan Cuomo dengan selisih 13 poin suara, meski Cuomo tetap mencalonkan diri sebagai kandidat independen.
Kampanye Cuomo, yang beranggaran besar dan berakar dari dinasti politik keluarga Cuomo, gagal menghentikan gelombang dukungan kepada Mamdani yang didukung oleh lebih dari 22.000 relawan dan tokoh progresif seperti Bernie Sanders dan Alexandria Ocasio-Cortez.
Kemenangan Mamdani dianggap sebagai sinyal penting bagi Partai Demokrat dalam konteks pemilihan nasional 2024 yang bermasalah dan membuka babak baru kepemimpinan progresif di New York City. (A58)