Pematangsiantar, Sinata.id – Penebaran bibit ikan nila sebanyak lima kemasan yang dilakukan Wakil Walikota Herlina, pada Selasa (20/5/2025) di parit Jalan Lapangan Tembak, Kota Pematangsiantar, menuai sorotan. Kegiatan itu dinilai hanya bersifat seremonial tanpa adanya kelanjutan program yang konkret.
Acara tersebut juga dihadiri oleh Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Legianto Pardamean Manurung. Namun menurut Rianto Manalu, pengurus Karang Taruna Setia Negara yang turut hadir dalam kegiatan itu, hingga kini belum ada kejelasan terkait pengelolaan lanjutan dari penebaran bibit tersebut.
“Waktu itu Bu Maria Tambunan dari Dinas Ketahanan Pangan menyarankan agar dibentuk kelompok berjumlah 12 orang sebagai mitra untuk program ketahanan pangan dan perikanan. Tujuannya untuk memantau perkembangan ikan nila yang ditebar. Kami sudah bentuk kelompok itu,” ujar Rianto kepada sinata.id, Sabtu (24/5/2025).
Meski telah mengabarkan pembentukan kelompok melalui pesan WhatsApp kepada Maria Tambunan, Rianto mengatakan belum menerima balasan apa pun. Termasuk mereka yang menyambangi kantor guna menanyakan tindak lanjut, tetapi mendapati kantor dalam keadaan tak berpenghuni.
“Gak jelas jadinya, Lae. Kami bukan minta dana, hanya ingin mengikuti arahan mereka (membentuk kelompok mitra dinas). Tapi setelah kami kabari, gak ada respon. Terlihat semuanya cuma formalitas. Bahkan penebaran bibit itu bukan inisiatif kami, tapi undangan dari lurah. Sayang anggarannya,” ujarnya dengan nada kecewa.
Sementara itu, saat dikonfirmasi secara terpisah melalui WhatsApp pada Sabtu sore (24/5/2025), Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian, Legianto Pardamean Manurung, menyatakan bahwa kegiatan penebaran bibit ikan nila merupakan respons atas permintaan warga dan Karang Taruna Setia Negara.
“Memang ada permintaan dari warga dan Karang Taruna agar parit di sekitar dimanfaatkan untuk budidaya ikan nila,” jelasnya.
Namun, ketika ditanya mengenai kelanjutan program seperti pembentukan mitra pengelola atau bentuk dukungan lebih lanjut dari dinas, Pardamean tidak memberikan jawaban. (*)