Oleh: Pdt Mis.Ev. Daniel Pardede, SH, MH
Melalui program “Sarapan Pagi Kristen” yang disiarkan di kanal YouTube Prison Hospital Crusade Daniel Pardede Ministry, umat diajak untuk merenungkan kasih setia Tuhan sebagaimana tertulis dalam *Ratapan 3:22–23:*
“Tak berkesudahan kasih setia Tuhan, tak habis-habisnya rahmat-Nya; selalu baru tiap pagi, besar kesetiaan-Mu.”
Ayat ini menjadi pengingat bagi setiap orang percaya bahwa kasih dan rahmat Tuhan tidak pernah habis. Namun, sering kali manusia lebih senang menerima berkat tanpa mau berbagi kepada sesama. Hati yang hanya mau enaknya sendiri dan enggan berkorban menjadikan seseorang disebut “manusia kikir” — lupa bahwa semua yang dimiliki sejatinya adalah pemberian Tuhan.
Jika setiap pagi Tuhan memberi kita kecukupan dan kehidupan yang baru, maka selayaknya kita pun memberi kembali kepada Tuhan, bukan dalam bentuk materi yang sama, melainkan dengan hati yang penuh syukur dan tindakan kasih terhadap sesama.
Sebab Tuhan, yang dikenal sebagai El Jireh, adalah Allah yang menyediakan segala keperluan kita. Oleh karena itu, setiap orang beriman diingatkan untuk senantiasa memuji, memuliakan, dan mengucap syukur kepada Tuhan sebagai bentuk balasan kasih yang tulus.
Firman Tuhan dalam *Amsal 3:27* berkata:
“Jangan menahan kebaikan kepada orang-orang yang berhak menerimanya, padahal engkau mampu melakukannya.”
Demikian pula Yesus menegaskan dalam *Matius 25:40:*
“Sesungguhnya segala sesuatu yang kamu lakukan untuk salah seorang dari saudara-Ku yang paling hina ini, kamu telah melakukannya untuk Aku.”
Dengan demikian, memberi dan berbuat baik kepada sesama bukanlah kewajiban semata, melainkan bentuk nyata dari ibadah dan rasa syukur kita kepada Tuhan atas kasih setia-Nya yang selalu baru setiap pagi.
Kasih setia Tuhan baru setiap pagi — maka jadikan setiap pagi kesempatan baru untuk mengasihi, memberi, dan memuliakan Dia melalui perbuatan baik kepada sesama.(A27).