Oleh: Pdt Manser Sagaka M.Th
Kasih kepada Tuhan bukan sekadar perasaan sesaat, melainkan gaya hidup yang mencakup seluruh aspek diri manusia — hati, jiwa, kekuatan, dan akal budi. Hidup yang mengasihi Tuhan berarti hidup yang berpusat kepada Allah dalam setiap pikiran, keputusan, tenaga, dan tindakan.
Firman ini bukan ajaran baru. Sejak zaman Musa, Allah telah memerintahkan umat-Nya melalui Ulangan 6:5:
> “Kasihilah TUHAN, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap kekuatanmu.”
Yesus kemudian menegaskan kembali perintah ini ketika Ia berkata dalam Lukas 10:27:
> “Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap kekuatanmu dan dengan segenap akal budimu, dan kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri.”
Perintah ini menuntun kita kepada kasih yang utuh dan tidak terbagi — kasih yang total kepada Tuhan yang menciptakan dan menebus kita.
*1. Mengasihi Tuhan dengan Segenap Hati*
“Hati” adalah pusat dari keinginan, emosi, dan kemauan kita.
Mengasihi Tuhan dengan segenap hati berarti menjadikan Dia prioritas utama dalam setiap keinginan dan keputusan hidup kita.
> “Hai anakku, berikanlah hatimu kepadaku, dan biarlah matamu senang dengan jalan-jalan yang Kutunjukkan.” (Amsal 23:26)
Hati yang penuh kasih kepada Tuhan akan melahirkan ketaatan, ketulusan, dan sukacita dalam melakukan kehendak-Nya.
*2. Mengasihi Tuhan dengan Segenap Jiwa*
“Jiwa” berbicara tentang seluruh keberadaan kita — hidup, nafas, dan kesetiaan kita.
Mengasihi Tuhan dengan jiwa berarti menyerahkan seluruh hidup kepada-Nya, bahkan bila itu menuntut pengorbanan.
> “Barangsiapa kehilangan nyawanya karena Aku dan karena Injil, ia akan menyelamatkannya.” (Markus 8:35)
Kasih sejati kepada Tuhan tidak mencari keuntungan, melainkan menyerahkan seluruh hidup sebagai persembahan yang hidup.
*3. Mengasihi Tuhan dengan Segenap Kekuatan*
Kekuatan mencakup tenaga, waktu, sumber daya, dan kemampuan yang Tuhan percayakan kepada kita.
Kasih kepada Tuhan tidak berhenti di kata-kata, tetapi terlihat dalam tindakan nyata — dalam pelayanan, kerja keras, dan pengorbanan.
> “Dan segala sesuatu yang kamu lakukan, lakukanlah semuanya itu dalam nama Tuhan Yesus, sambil mengucap syukur oleh Dia kepada Allah, Bapa kita.” (Kolose 3:17)
Setiap aktivitas hidup kita dapat menjadi ibadah bila dilakukan dengan kasih kepada Tuhan.
*4. Mengasihi Tuhan dengan Segenap Akal Budi*
Yesus menambahkan unsur ini untuk menegaskan bahwa kasih kepada Tuhan harus juga melibatkan pikiran dan pemahaman.
Kita mengasihi Tuhan dengan akal budi ketika kita:
* Tekun belajar Firman-Nya,
* Menggunakan hikmat untuk membedakan kebenaran,
* Dan menjaga pikiran tetap murni serta berfokus pada hal-hal yang berkenan kepada-Nya.
> “Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu.” (Roma 12:2)
“Pikirkanlah segala sesuatu yang benar, mulia, adil, suci, manis, dan sedap didengar.” (Filipi 4:8)
**Inti Kehidupan yang Mengasihi Tuhan*
*
Hidup yang mengasihi Tuhan adalah hidup yang menyatu dengan kasih kepada sesama.
Kasih kepada Allah tidak bisa dipisahkan dari kasih kepada manusia, sebab Firman berkata:
> “Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri.” (Matius 22:39)
Mengasihi Tuhan dengan segenap hati, jiwa, kekuatan, dan akal budi akan menghasilkan kehidupan yang damai, penuh kasih, dan memuliakan Allah dalam setiap aspek kehidupan.
> “Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu, dan dengan segenap jiwamu, dan dengan segenap kekuatanmu, dan dengan segenap akal budimu.” (Lukas 10:27)
Hidup yang mengasihi Tuhan sepenuhnya adalah hidup yang dipenuhi kuasa, damai, dan sukacita surgawi.(A27)
CP Konseling: 0811 762 709
Pdt. Manser Sagala