Oleh: Pastor Dion Panomban dari Yordania
Yordania — Dalam Saat Teduh Abba Home Family yang dipimpin oleh Ps. Dion Ponomban pada Sabtu, tanggal 8 November 2025,- Tema renungan hari ini menyoroti pentingnya kebenaran sebagai dasar dari pemuridan sejati. Firman Tuhan diambil dari Galatia 4:19–20 (TB) yang berbunyi:
“Hai anak-anakku, karena kamu aku menderita sakit bersalin lagi, sampai rupa Kristus menjadi nyata di dalam kamu.
Betapa rinduku untuk berada di antara kamu pada saat ini dan dapat berbicara dengan suara yang lain, karena aku telah habis akal menghadapi kamu.”
Ps. Dion menegaskan bahwa kebenaran adalah dasar dari pemuridan yang benar. Rasul Paulus menulis surat ini dengan hati penuh kasih dan kerinduan agar jemaat Galatia tidak menyimpang dari ajaran Kristus. Ia bahkan menggambarkan perjuangannya seperti seorang ibu yang menderita sakit bersalin demi melihat rupa Kristus nyata dalam hidup umat yang dibimbingnya.
Kebenaran sering kali terasa pahit, bahkan membuat seseorang dianggap sebagai musuh oleh mereka yang menolak ditegur. Namun, seperti Paulus, seorang pelayan Tuhan harus tetap menyampaikan kebenaran dengan kasih, sebab kasih sejati tidak membiarkan seseorang tersesat.
Dalam pesan ini, Ps. Dion mengajak seluruh jemaat untuk merenungkan dan menjawab beberapa pertanyaan penting sebagai bahan pembelajaran iman:
1. Mengapa Paulus ingin jemaat menjadi seperti dirinya? (ayat 12)
2. Apa maksud Paulus dengan “tubuhnya”? (ayat 13–14)
3. Bagaimana sikap jemaat terhadap Paulus? (ayat 14)
4. Perubahan apa yang terjadi pada jemaat Galatia? (ayat 15)
5. Prinsip apa yang dapat Anda pelajari dari saat teduh pagi ini untuk pemuridan pribadi?
Melalui pertanyaan-pertanyaan ini, setiap orang percaya diajak untuk memeriksa diri: apakah kehidupan kita sudah mencerminkan rupa Kristus, atau justru menolak kebenaran yang menyelamatkan.
Ps. Dion menutup renungan dari Yordania dengan pesan agar para pelayan Tuhan dan jemaat tetap berpegang pada kebenaran firman, karena hanya kebenaran yang berasal dari Kristus yang sanggup memerdekakan hidup manusia dari segala bentuk kegelapan.
“Dan kamu akan mengetahui kebenaran, dan kebenaran itu akan memerdekakan kamu.”
— Yohanes 8:32
Shalom dari Yordania — Abba Home Family.(A27)