Oleh: Pastor Dion Panomban
Saat teduh Abba Home Family Rabu 20 Agustus 2025. Keluarga adalah pusat dari rencana Allah. Tanpa melibatkan Tuhan dalam rumah tangga, kekosongan dan kehampaan akan segera muncul. Sebaliknya, ketika Tuhan menjadi pusat, maka kasih, sukacita, dan damai sejahtera akan nyata dalam kehidupan keluarga.
Firman Tuhan dalam Mazmur 112:1-3 mengajarkan bahwa kebahagiaan sejati hanya dapat ditemukan saat kita hidup dalam takut akan Tuhan dan mencintai firman-Nya. Mari kita merenungkannya bersama:
1. Kunci kebahagiaan ada pada takut akan Tuhan (ay.1). Takut di sini bukan berarti takut secara negatif, melainkan menghormati, mengasihi, dan menaruh hormat penuh kepada-Nya.
2. Takut akan Tuhan berarti kita menempatkan Allah di atas segala-galanya, menjadikan Dia sebagai pusat hidup dan sumber keputusan kita.
3. Membangun cinta terhadap firman Tuhan dapat dimulai dengan membacanya setiap hari, merenungkan, dan mempraktikkannya dalam keseharian. Firman itu akan menjadi pelita yang menuntun langkah kita.
4. Berkat bukan hanya soal harta atau materi, melainkan juga kesehatan, damai sejahtera, kesetiaan dalam rumah tangga, serta anak cucu yang hidup dalam kebenaran (ay.2).
5. Janji Tuhan bagi keluarga yang takut akan Dia adalah keberkatan yang berkelanjutan: ada harta, ada kekuatan, ada kebaikan yang tidak pernah hilang (ay.3).
Karena itu, mari libatkan Tuhan dalam setiap aspek rumah tangga kita. Biarlah keluarga kita menjadi tempat di mana kasih Allah nyata, firman-Nya dihormati, dan berkat-Nya mengalir turun-temurun.
Kebahagiaan keluarga tidak ditentukan oleh harta, jabatan, ataupun kenyamanan hidup,*l melainkan oleh sejauh mana Tuhan hadir dan dihormati di dalamnya.
Takut akan Tuhan bukan berarti hidup penuh rasa takut, melainkan hidup dengan penuh hormat, kasih, dan ketaatan kepada-Nya. Dari situlah mengalir berkat yang sejati: anak cucu yang kuat, rumah tangga yang harmonis, dan kebaikan yang bertahan selamanya.
Bila firman Tuhan menjadi pusat rumah tangga, maka keluarga kita tidak akan mudah goyah oleh badai kehidupan. Sebaliknya, kasih Tuhan akan meneguhkan langkah, memberi arah, dan melimpahkan damai sejahtera.
Karena itu, mari jadikan rumah kita sebagai tempat di mana Allah dimuliakan, firman-Nya dikasihi, dan berkat-Nya mengalir dari generasi ke generasi.
Tetap semangat, tetap setia dalam saat teduh bersama Tuhan. (A27)