Sinata.id – Laga klasik antara Manchester United dan Chelsea kembali menyuguhkan tontonan yang menguras emosi. Dalam duel panas bertabur drama, Setan Merah memetik kemenangan 2-1 yang bukan saja memberi napas lega bagi Ruben Amorim, tetapi juga menghadirkan babak baru dalam perjalanan Liga Primer Inggris musim ini.
Sejak peluit awal, tempo tinggi langsung mewarnai lapangan. Baru lima menit berjalan, bencana menimpa Chelsea ketika kiper Robert Sanchez diganjar kartu merah usai melanggar Bryan Mbeumo.
Keputusan wasit ini mengubah dinamika pertandingan, membuat United tampil lebih percaya diri.
Tekanan tanpa henti berbuah manis di menit ke-14 ketika Bruno Fernandes, sang kapten sekaligus jenderal lapangan tengah, menorehkan gol ke-100 untuk klub. Gol ini bukan hanya menggetarkan Old Trafford, tetapi juga menegaskan posisinya di jajaran legenda klub.
Belum selesai Chelsea meracik ulang strategi, Casemiro menambah luka mereka lewat gol di menit ke-37.
Baca Juga: Kartu Merah Casemiro Hampir Hancurkan Kemenangan Amorim
Namun, euforia itu tak bertahan lama. Gelandang Brasil itu justru berubah jadi pesakitan ketika ia menerima kartu kuning kedua menjelang jeda.
Dengan sepuluh pemain di masing-masing kubu, paruh kedua berubah menjadi pertarungan mental dan taktik.
Chelsea meningkatkan intensitas, menguasai bola, dan mengepung pertahanan United.
Pada menit ke-80, Trevoh Chalobah memanfaatkan celah klasik pertahanan United, kelengahan pada umpan silang, untuk memperkecil ketertinggalan.
Namun, hingga peluit akhir berbunyi, Setan Merah berhasil mempertahankan keunggulan mereka.
Kemenangan ini, yang menjadi raihan kedua musim ini, mendongkrak United ke peringkat sembilan dengan tujuh poin.
Chelsea tetap di peringkat enam, memperpanjang paceklik kemenangan mereka di Old Trafford sejak Oktober 2020.
Bagi Ruben Amorim, kemenangan ini lebih dari sekadar tiga poin. Ini adalah pernyataan bahwa para pemainnya masih berdiri di belakangnya, meski bayang-bayang kritik terus menghantui.
Harry Maguire tampil gagah di lini belakang, Matthijs de Ligt menunjukkan keteguhan sebagai tembok pertahanan, dan duet baru Benjamin Sesko–Bryan Mbeumo memberi harapan akan kombinasi maut di lini depan.
Namun, sektor kiri yang ditempati Patrick Dorgu masih meninggalkan pekerjaan rumah besar.
Meski menang, penyakit lama United kembali terkuak, pertahanan mereka masih rentan terhadap bola mati dan umpan silang.
Jika masalah ini tak segera diselesaikan, langkah mereka ke papan atas klasemen bisa tersandung lagi.
Kini, Amorim dan pasukannya bersiap menghadapi tantangan berikutnya di markas Brentford.
Sementara Chelsea harus segera merapikan barisan jelang duel Carabao Cup melawan Lincoln.
Pertandingan ini membuktikan satu hal, Premier League selalu penuh kejutan, drama, dan kisah yang membuat para penggemar bola tak bisa beranjak dari kursi mereka. (A46)