“Apapun bentuk keresahan masyarakat, sekecil apapun, harus cepat direspons,” katanya.
Ia menegaskan, kepolisian tidak bisa bekerja sendirian tanpa dukungan masyarakat dan tokoh agama.
“Polisi harus berjalan beriringan dengan elemen masyarakat. Hanya dengan kolaborasi kita bisa menciptakan rasa aman yang sesungguhnya,” tambahnya.
Terkait persoalan kemacetan akibat pasar tumpah, Kapolrestabes juga membeberkan bahwa pihaknya sudah berkoordinasi dengan Satpol PP dan DPRD Kota Medan untuk mencari solusi bersama.
Dialog Terbuka dan Aspirasi Umat
Dalam sesi tanya jawab, sejumlah perwakilan Muhammadiyah menyoroti berbagai isu seperti rasio jumlah polisi dengan penduduk Medan, sosialisasi hukum, hingga biaya pembuatan SIM.
Semua pertanyaan dijawab langsung oleh Kapolrestabes dengan transparan dan terbuka.
“Masalah begal yang disampaikan akan langsung dicek oleh Polsek Medan Area. Laporan masyarakat akan kami tindak lanjuti tanpa menunda-nunda,” janji Kombes Calvijn.
Kegiatan yang berlangsung hingga pukul 17.45 WIB itu diakhiri dengan doa bersama dan sesi foto. Senyum dan jabat tangan hangat menjadi penanda berakhirnya pertemuan yang sarat makna. [zainal/dfb]