Pematangsiantar, Sinata.id — Pemerintah Kota Pematangsiantar menerima kunjungan resmi dari delegasi Guangzhou WeTech Engineering Co., Ltd, sebuah perusahaan asal Tiongkok yang bergerak di sektor teknologi energi dan lingkungan, pada Selasa, 30 Juli 2025.
Pertemuan berlangsung di Kantor Wali Kota Pematangsiantar dan menandai langkah awal penjajakan kerja sama strategis dalam pengelolaan sampah berbasis teknologi ramah lingkungan.

Wali Kota Pematangsiantar, Wesly Silalahi, menyambut langsung kehadiran delegasi dan menyampaikan apresiasi atas inisiatif tersebut. Dalam sambutannya, ia menekankan pentingnya inovasi dalam menyelesaikan permasalahan sampah perkotaan.
“Kami berharap, kerja sama ini tidak hanya mengatasi persoalan sampah, tetapi juga mewujudkan kota yang lebih bersih, sehat, dan mandiri dalam hal energi,” ujar Wali Kota Wesly.
Sebagai bagian dari agenda kunjungan, delegasi WeTech Engineering bersama jajaran Pemerintah Kota dan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) turut melakukan peninjauan lapangan ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Tanjung Pinggir.
Kunjungan ini bertujuan untuk melihat secara langsung kondisi pengelolaan sampah yang ada di kota tersebut.
TPA Tanjung Pinggir saat ini menghadapi tantangan serius akibat volume sampah yang terus meningkat. Dengan cakupan pelayanan terhadap 53 kelurahan di delapan kecamatan, kapasitas TPA kini dinilai sudah tidak mencukupi.
Kondisi tersebut diperparah oleh keterbatasan armada dan teknologi pengelolaan sampah yang dimiliki oleh DLH, sehingga dibutuhkan terobosan strategis untuk menghindari dampak pencemaran lingkungan yang lebih luas.
Guangzhou WeTech Engineering Co., Ltd dikenal sebagai perusahaan yang memiliki pengalaman luas dalam pembangunan fasilitas pengolahan limbah menjadi energi.
Hingga saat ini, mereka telah sukses merealisasikan lebih dari 110 proyek serupa di berbagai negara di Asia, Afrika, dan Australia.
Kota Pematangsiantar dinilai memiliki potensi besar untuk menjadi lokasi pengembangan teknologi tersebut, mengingat volume sampah yang signifikan dan kebutuhan akan energi alternatif yang terus meningkat.
Kunjungan ini diharapkan dapat menjadi titik awal dari sebuah kolaborasi menuju sistem pengelolaan sampah yang berkelanjutan dan ramah lingkungan. (A-27)