“Mereka menelusuri setiap jejak dan aliran komunikasi para pelaku hingga akhirnya jebakan pun disusun,” tegas Calvijn.
Kasus ini menjadi bukti bahwa jaringan narkoba internasional terus mengintai Sumatera Utara sebagai jalur transit. Tak hanya di Medan, namun daerah-daerah sekitar seperti Asahan juga dijadikan titik aman penyimpanan.
Sementara itu, Kasat Narkoba Kompol Rafli Yusuf Nugraha menekankan pentingnya kolaborasi publik. Menurutnya, operasi cepat kali ini juga berkat informasi dari warga yang berani melapor.
“Kami butuh keberanian masyarakat. Jangan takut melapor, karena setiap informasi bisa menyelamatkan banyak nyawa,” tegas Rafli. [sinata/dfb]