Sinata.id – Stadion Kanjuruhan kembali bergemuruh, Senin (22/9/2025) petang, ketika Arema FC menjamu Persib Bandung pada pekan ke-6 BRI Super League 2025/2026. Pertandingan yang semula tampak berpihak kepada Singo Edan justru berakhir dengan kejutan, Persib membalikkan keadaan dan menang 2-1, meski harus bermain dengan sepuluh pemain.
Awal Manis Arema, Persib Gagal Manfaatkan Peluang
Arema membuka keunggulan lebih dulu pada menit ke-12. Umpan matang Paulinho Moccelin memudahkan Matheus Balde menyontek bola melewati Teja Paku Alam. Gol itu mengubah atmosfer stadion, membuat Aremania percaya tiga poin akan bertahan di Malang.
Persib mencoba bangkit. Ramon Tanque hampir menyamakan skor lewat sundulan tajam hasil umpan Thom Haye, tetapi bola justru membentur mistar. Peluang demi peluang lahir, namun hingga turun minum, papan skor tetap menunjukkan keunggulan 1-0 untuk tuan rumah.
Kebangkitan Pangeran Biru dan Drama Kartu Merah
Tekanan Persib berbuah hasil di menit ke-59. Uilliam Barros menyamakan kedudukan lewat tembakan mendatar usai memanfaatkan ruang kosong di kotak penalti. Gol ini menyulut intensitas laga.
Namun, bencana datang bagi Persib pada menit ke-64. Frans Putros, bek tangguh Timnas Irak, menerima kartu merah langsung setelah melanggar keras Dalberto Luan. Dengan sepuluh pemain, Persib berada di bawah tekanan besar. Arema melancarkan serangan bertubi-tubi, tetapi pertahanan Persib tetap disiplin.
Penentuan di Ujung Laga
Ketika pertandingan tampak akan berakhir imbang, Persib justru menorehkan gol kemenangan dramatis. Federico Barba, bek jangkung asal Italia, menyambar umpan sepak pojok Willian Moreira di menit 90+3. Sundulan tajamnya tak mampu dijangkau Adi Satryo. Gol itu membungkam Kanjuruhan dan memaksa Aremania menelan kekecewaan pahit.
Dampak Klasemen dan Catatan Kritikal
Kemenangan ini mengantar Persib naik ke peringkat ke-4 klasemen dengan 10 poin, menegaskan bahwa Pangeran Biru tetap berbahaya meski dalam kondisi tertekan. Sebaliknya, Arema harus puas di posisi ke-7 dengan delapan poin, hasil yang menyisakan tanda tanya soal ketajaman lini depan mereka ketika lawan bermain dengan sepuluh pemain.
Pelatih Bojan Hodak patut diapresiasi atas keberaniannya mempertahankan pola agresif meski kehilangan satu bek penting. Di sisi lain, Marcos Santos perlu mengevaluasi kegagalan anak asuhnya memanfaatkan keunggulan jumlah pemain. Dalam sepak bola, detail kecil, seperti disiplin bertahan di menit akhir, sering menjadi penentu.
Susunan Pemain:
Arema FC (4-3-3): Adi Satriyo; Johan Alfarizi, Luiz Gustavo, Yann Motta, Bayu Setiawan; Odivab Koerich, Matheus Balde, Arkhan Fikri; Ian Pauelio, Dalberto Luan, Paulinho Moccelin.
Pelatih: Marcos Santos.
Persib Bandung (4-3-3): Teja Paku Alam; Kakang Rudianto, Julio Cesar, Patricio Matricardi, Frans Putros; Eliano Reijnders, Thom Haye, Beckham Putra; Saddil Ramdani, Uilliam Barros, Ramon Tanque.
Pelatih: Bojan Hodak.
Dengan kemenangan ini, Persib menunjukkan karakter juara, bertahan mati-matian, memanfaatkan peluang tipis, dan mencuri poin krusial di kandang lawan.
Drama Kanjuruhan menjadi pengingat bahwa di lapangan hijau, tak ada yang pasti sampai peluit akhir berbunyi. (A46)