Sinata.id – Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memastikan PT Lotte Chemical Indonesia (LCI) telah mengajukan impor gas minyak cair atau liquefied petroleum gas (LPG) sebesar 1,2 juta ton sebagai bahan baku pengolahan petrokimia.
Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi, Laode Sulaeman, mengatakan impor tersebut tidak akan memengaruhi pasokan LPG dalam negeri karena seluruhnya berasal dari luar negeri.
“Benar, mereka impor. Jumlahnya sekitar 1,2 juta ton LPG. Tapi tidak usah khawatir, ini murni untuk kebutuhan industri petrokimia dan tidak akan mengganggu pasokan nasional,” ucap Laode, Jumat (7/11/2025).
Menurutnya, LPG yang akan digunakan sebagai bahan baku produksi itu seluruhnya akan datang dari luar negeri.
Hingga kini, belum ada suplai dari dalam negeri yang siap memenuhi kebutuhan sebesar itu.
“Kita masih bicara tahap awal. Jadi Lotte memesan impor dulu,” tambahnya.
Baca Juga: Redenominasi Rupiah: Langkah Non-Mendesak, Tapi Penting untuk Citra dan Efisiensi Ekonomi
Bukan untuk Rumah Tangga
Laode menegaskan, pasokan LPG untuk pabrik Lotte ini berbeda dari yang digunakan masyarakat.
Kebutuhan rumah tangga tetap dipasok melalui sistem reguler Pertamina.