Warganet Pertanyakan Etika dan Privasi Klien Perempuan
Berbagai komentar bermunculan mempertanyakan bagaimana seorang laki-laki bisa berada di ruang rias perempuan tanpa identitas yang jelas.
“Wanita bisa buka hijab atau ganti baju di depannya, ini serius,” tulis akun lain.
Kekhawatiran makin menguat karena klien perempuan biasanya merasa aman jika dirias oleh perempuan berhijab, status yang selama ini disandang Dea.
Di tengah kehebohan, pihak keluarga mengungkap bahwa Deni sejak lama ingin berpenampilan layaknya perempuan dan bahkan pernah meminta izin memakai hijab.
Keluarga mengaku sudah menasihatinya untuk menghentikan kebiasaan itu, namun Deni tetap mengenakannya saat bekerja sebagai MUA.
Dea Klarifikasi
Dalam konferensi pers di Mataram, Deni yang dikenal sebagai Dea menyampaikan permintaan maaf dan membantah tegas bahwa ia pernah berniat melakukan tindakan merugikan.
“Saya tidak pernah menggunakan pakaian hijab untuk menipu atau melecehkan siapapun,” ucapnya.
Ia mengaku memilih berpenampilan feminin sebagai bentuk ekspresi diri dan perlindungan dari perundungan yang dialaminya sejak kecil.
Namun, klarifikasi tersebut belum meredam reaksi publik, terutama setelah munculnya pengakuan mahasiswi yang sempat berganti pakaian di hadapannya.
Akun Media Sosial Ditutup, Dea Putuskan Lepas Hijab
Usai terseret gelombang kritik dan teror di media sosial, Dea akhirnya memutuskan melepas hijab dan menutup seluruh akun media sosialnya.
“Saya tidak akan memakai hijab lagi. Saya mohon maaf atas semua kegaduhan ini,” tutupnya.