Sinata.id – Perenang putri Indonesia Masniari Wolf kembali mengukir sejarah di SEA Games 2025 Thailand setelah merebut medali emas nomor 50 meter gaya punggung putri dengan catatan waktu 28,80 detik, sekaligus memecahkan rekor nasional dan memastikan hattrick emas beruntun sejak edisi Vietnam 2021.
Atlet renang keturunan Batak-Jerman dengan julukan ‘Ratu Gaya Punggung‘ ini kembali menegaskan dominasinya di kolam renang Asia Tenggara.
Perenang putri Indonesia itu mencetak sejarah dengan merebut medali emas nomor 50 meter gaya punggung putri SEA Games 2025 Thailand sekaligus memecahkan rekor nasional yang telah bertahan hampir satu dekade.
Bertanding di kolam renang Sports Authority of Thailand, Bangkok, Kamis (11/12/2025), Masniari melesat paling depan dengan catatan waktu 28,80 detik.
Torehan tersebut bukan hanya mengantarkannya ke podium tertinggi, tetapi juga menghapus rekor nasional 28,86 detik yang sebelumnya dipegang Flairene Candrea.
Baca Juga: Profil Hendra Kurniawan dan Jejak Karier Eks Karopaminal yang Batal Dipecat
Di lintasan yang sama, perenang tuan rumah Saovanee Boonamphai harus puas meraih medali perak dengan selisih tipis, sementara perunggu menjadi milik Kayla Noelle Sanchez dari Filipina.
Satu wakil Indonesia lainnya, Flairene Candrea, finis di posisi keempat.
Kemenangan di Thailand menandai emas ketiga beruntun Masniari Wolf di ajang SEA Games, setelah sebelumnya berjaya di Vietnam 2021 dan Kamboja 2023.
Rangkaian prestasi tersebut menegaskan posisinya sebagai spesialis gaya punggung terbaik Indonesia, sekaligus salah satu yang paling konsisten di kawasan Asia Tenggara.
Keberhasilan Masniari tidak datang secara instan. Debutnya di SEA Games Vietnam menjadi titik balik kebangkitan nomor gaya punggung putri Indonesia, yang terakhir kali meraih emas pada 2011.
Dua edisi berikutnya ia mampu mempertahankan performa, bahkan terus mempertajam catatan waktu hingga mencapai level terbaiknya di Thailand.
Di balik catatan waktu dan medali, tersimpan perjalanan panjang seorang atlet muda yang tumbuh dan ditempa jauh dari Tanah Air.
Masniari lahir dan besar di Jerman dari keluarga berdarah Batak-Jerman. Ia mulai mengenal renang sejak usia 11 tahun, awalnya hanya sebagai aktivitas rekreasi mingguan.
Perjalanan itu berubah ketika seorang pelatih melihat potensinya dan menawarkan program latihan intensif.






