Sinata.id – Video seorang perempuan asal Aceh Singkil menangis bersama dua anaknya usai diceraikan suami, hanya dua hari sebelum pria itu dilantik sebagai Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK), viral dan mengundang simpati publik.
Kisah pilu Melda Safitri yang setia menemani suaminya dari nol kini menjadi sorotan nasional, hingga memantik emosi warganet.
Dunia maya kembali diguncang oleh kisah memilukan seorang perempuan muda asal Aceh Singkil yang diceraikan suaminya hanya dua hari sebelum sang pria resmi dilantik menjadi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK).
Video yang memperlihatkan perempuan bernama Melda Safitri menangis sambil memeluk dua anaknya saat hendak pulang ke kampung halaman viral di media sosial. Dalam rekaman berdurasi beberapa menit itu, tangis Safitri pecah di hadapan warga yang ikut mengantarnya pulang menggunakan mobil L300.
Suasana haru bercampur marah pun membanjiri kolom komentar. Dalam waktu kurang dari 24 jam, unggahan tersebut telah dibagikan ribuan kali dan disertai puluhan ribu komentar penuh empati.
“Sedih kali lihatnya, dia temani suami dari nol, bahkan beli baju KORPRI pakai uang jualan sendiri. Tapi ditinggalkan begitu saja,” tulis seorang warganet disertai emoji menangis.
Baca Juga: Siswa SMK di Palembang Babak Belur Dianiaya Guru Olahraga
Diceraikan Karena Tak Ada Lauk di Meja Makan
Awal kisah ini bermula dari pertengkaran kecil di rumah mereka di Aceh Singkil pada 14 Agustus 2025. Hari itu, sang suami baru pulang kerja dan langsung marah karena tidak menemukan lauk di meja makan.
Fitri, sapaan akrab Melda, mengaku sudah berhari-hari tak memiliki uang belanja. Ia berusaha menjelaskan, namun justru dimaki dan dihina.
“Dia marah karena nggak ada kawan nasi (lauk). Saya bilang, mau masak pakai apa, sedangkan nggak ada uang belanja,” ujarnya lirih.
Pertengkaran berlanjut hingga malam. Saat Fitri tengah mencuci piring, suaminya diam-diam mengemasi pakaian dan meminjam sepeda motor ke rumah tetangga. Tak lama kemudian, kalimat yang menghancurkan hidup Fitri pun terucap: “Kamu Fitri, saya ceraikan satu, dua, tiga.”
Sejak saat itu, rumah tangga yang dibangun selama lima tahun pun resmi berakhir.
Ironisnya, hanya tiga hari setelah kejadian itu, pada 18 Agustus 2025, sang suami dilantik menjadi PPPK di Kabupaten Aceh Singkil.
Baca Juga: Wanita di Lampung Tebas Kemaluan Pacar Gara-Gara Ditinggal Nikah
Ditinggalkan Saat Suami Naik Jabatan
Fitri menahan tangis saat menceritakan bahwa dialah yang membelikan atribut Korpri untuk sang suami dari hasil berjualan cabai dan gorengan di pasar.
“Dia pesan baju di Shopee, tapi saya yang bayar pakai uang jualan. Saya bantu dari nol, dari dia belum punya kerjaan. Tapi begitu dilantik, saya malah ditinggal,” ujarnya.
Kini, Fitri hidup sederhana bersama dua anaknya yang masih kecil. Ia membuka lapak kecil menjual gorengan seribu rupiah di depan rumah demi menafkahi keluarganya.
“Kalau memang mau cerai, kenapa tidak dari dulu? Kenapa setelah dapat jabatan baru?” katanya.
Tak Dapat Restu Mertua dan Dituduh ‘Membudakkan’ Suami
Fitri juga mengungkap bahwa sejak awal pernikahan pada tahun 2020, hubungan mereka kerap diganggu campur tangan keluarga mertua.
“Saya pernah lihat suami bantu nyuci piring, itu malah dijadikan bahan omongan. Dibilang saya memperbudak anaknya,” kisahnya.
Namun, meski dicaci, ia tetap memilih bertahan karena percaya pernikahan dibangun atas dasar kesetiaan dan perjuangan bersama. Hingga akhirnya, nasib berkata lain.
GERMAS PPA Siap Dampingi Korban
Kisah memilukan ini akhirnya menarik perhatian Gerakan Nasional Perlindungan Perempuan dan Anak (GERMAS PPA).
Wakil Ketua Umum GERMAS PPA, Ricka Parlina, menegaskan bahwa pihaknya akan memberikan pendampingan hukum dan psikologis kepada Fitri.
“Kasus ini bukan sekadar persoalan rumah tangga, tapi soal moral dan tanggung jawab sosial. Kami akan pastikan ibu Fitri mendapat keadilan,” tegas Ricka.
“Tidak boleh ada lagi perempuan yang ditinggalkan setelah berjuang dari nol hanya karena pasangannya merasa sudah mapan,” tambah Ricka.
Baca Juga: Kisah Hedviga Golik, Mayatnya Ditemukan Setelah 42 Tahun Kematiannya
Sosok Melda Safitri
Melda Safitri, kini berusia 33 tahun, merupakan warga Kelurahan Siti Ambia Dalam, Kabupaten Aceh Singkil. Ia dikenal sebagai perempuan pekerja keras yang aktif berjualan sayuran dan gorengan untuk menambah penghasilan keluarga.
Kini, setelah diceraikan, ia kembali ke rumah orang tuanya di Aceh Selatan bersama dua buah hatinya. Akun Facebook pribadinya, @Safitri Alshop Aceh, kini diikuti lebih dari 138 ribu pengguna, sebagian besar memberikan dukungan moral untuknya.
“Dia ceraikan saya karena mau jabatan. Padahal kami dulu berjuang bersama. Saya tidak malu, saya cuma ingin dihargai,” ucap Fitri.
Warganet menyerukan agar pemerintah dan lembaga terkait turun tangan, bukan hanya untuk membantu Fitri, tetapi juga memberi pesan kuat bahwa pengkhianatan terhadap kesetiaan tidak bisa dinormalisasi. [zainal/a46]