Oleh: Pastor Dion Panomban
Saat Teduh Abba Home Family
Senin, 20 Oktober 2025-
Selama hampir satu minggu terakhir, kita telah merenungkan tentang hubungan indah antara Tuhan dan umat-Nya yang digambarkan seperti gembala dan kawanan domba. Yesus Kristus adalah Gembala yang baik, yang rela menyerahkan nyawa-Nya demi keselamatan domba-domba-Nya. Ia menjaga, melindungi, dan menuntun kita agar tidak tersesat oleh pencuri rohani atau serangan musuh yang ingin menghancurkan iman.
Domba yang baik adalah domba yang mendengar suara gembalanya, mengenal suara itu, dan mengikuti ke mana sang gembala menuntunnya. Dalam kehidupan rohani, hal ini melambangkan ketaatan dan keintiman hubungan kita dengan Kristus.
Mengapa penting bagi kita untuk mengenal dan mendengar suara Sang Gembala? Berikut beberapa alasan yang patut direnungkan:
1. Domba adalah makhluk yang lemah – ia tidak memiliki alat pertahanan diri.
2. Kekuatan domba ada dalam kawanan – di luar komunitas iman, ia mudah diserang.
3. Hanya Gembala yang dapat menolong dan melindunginya.
4. Domba mudah tersesat jika tidak mendengar suara gembala.
Karena itu, sangat penting bagi setiap orang percaya untuk terus melekat kepada Kristus dan hidup di bawah tuntunannya setiap hari.
Pembacaan Alkitab: Mazmur 23:1–6 (TB)
TUHAN adalah gembalaku, takkan kekurangan aku.
Ia membaringkan aku di padang yang berumput hijau, Ia membimbing aku ke air yang tenang;
Ia menyegarkan jiwaku.
Ia menuntun aku di jalan yang benar oleh karena nama-Nya.
Sekalipun aku berjalan dalam lembah kekelaman, aku tidak takut bahaya, sebab Engkau besertaku;
gada-Mu dan tongkat-Mu, itulah yang menghibur aku.
Engkau menyediakan hidangan bagiku di hadapan lawanku;
Engkau mengurapi kepalaku dengan minyak; pialaku penuh melimpah.
Kebajikan dan kemurahan belaka akan mengikuti aku seumur hidupku;
dan aku akan diam dalam rumah TUHAN sepanjang masa.
Pertanyaan Perenungan:
1. Bagaimana hubunganmu sebagai domba terhadap Sang Gembala?
2. Sudahkah engkau mengalami air yang tenang, rumput yang hijau, dan jiwa yang disegarkan? (ay. 2–3)
3. Mengapa lembah kekelaman tidak membuat kita takut? (ay. 4)
4. Mengapa sebagai domba kita perlu melewati lembah kekelaman? (ay. 4)
5. Apa makna gada dan tongkat dalam kehidupan rohani? (ay. 4b)
6. Berkat apa yang Tuhan sediakan bagi mereka yang setia mengikuti Sang Gembala? (ay. 5–6)
Hidup bersama Sang Gembala adalah hidup yang dipenuhi damai, perlindungan, dan penyertaan yang tak terputus. Sekalipun kita berjalan di lembah yang kelam, tangan Tuhan tetap menggandeng kita. Maka, dengarlah suara-Nya, ikutilah jalan-Nya, dan nikmatilah kebaikan serta kemurahan-Nya setiap hari.
“Sebab Tuhan adalah Gembalaku, aku tidak akan kekurangan apa pun.” — Mazmur 23:1 Selamat Bersaat Teduh.(A27)