Oleh: Pastor Dion Panomban
Saat Teduh Abba Home Family, Jumat 29 Agustus 2025 – Menjadi orang Kristen yang kuat tidaklah datang dengan sendirinya. Kekuatan iman adalah hasil dari proses, ketaatan, dan kesetiaan kita kepada Firman Tuhan. Dalam Lukas 7:47-48, Yesus menegaskan bahwa kehidupan yang tahan menghadapi banjir dan badai digambarkan seperti rumah yang berdiri kokoh. Rumah itu tidak roboh karena pemiliknya bukan hanya mendengar, tetapi juga melakukan Firman Tuhan.
Karena itu, begitu pentingnya memperhatikan apa yang kita dengar. Telinga adalah pintu masuk yang akan menentukan apa yang mengisi hati kita. Bila kita terus mendengar Firman Tuhan, maka hidup kita akan dibangun di atas dasar yang kuat dan tidak mudah digoyahkan.
Dalam bahasa Ibrani ada kata Shema yang artinya bukan hanya sekadar “mendengar,” melainkan mendengar dengan penuh perhatian dan ketaatan. Shema mengandung makna mendengar sambil siap melakukan. Jadi, Firman Tuhan bukan untuk sekadar diketahui, tetapi untuk dihidupi.
Ulangan 8:1-3 mengingatkan kita bagaimana Tuhan memimpin bangsa Israel di padang gurun selama empat puluh tahun. Mereka dibiarkan mengalami kelaparan, lalu diberi makan manna yang sebelumnya tidak pernah mereka kenal. Semua itu dimaksudkan agar mereka mengerti bahwa manusia tidak hidup dari roti saja, tetapi dari setiap Firman yang keluar dari mulut Tuhan.
Ada beberapa hal yang dapat kita renungkan dari pengalaman bangsa Israel ini:
1. Tuhan ingin kita sadar bahwa hidup sejati bersumber dari Firman-Nya.
2. Proses dan kesulitan yang kita alami adalah cara Tuhan menguji hati kita: apakah kita taat atau tidak.
3. Tuhan ingin melihat keteguhan hati umat-Nya di dalam setiap perjalanan hidup.
4. Ketaatan kepada Firman adalah kunci untuk mengalami janji Tuhan sepenuhnya.
Karena itu, marilah kita menjaga telinga dan hati kita. Jangan biarkan perkataan dunia menguasai hidup kita, tetapi dengarlah Firman Tuhan dan lakukanlah dengan setia. Maka kehidupan kita akan menjadi kuat, kokoh, dan tidak mudah diguncangkan oleh badai apa pun.
Mendengar tanpa taat hanyalah sia-sia, tetapi mendengar dengan melakukan melahirkan hidup yang kokoh.Selamat bersaat teduh, Tuhan Yesus memberkati. (A27)