Oleh: Pastor Dion Panomban
Saat Teduh Abba Home Family
Jumat, 25 Oktober 2025.
Menjadi serupa dengan Kristus adalah tujuan utama dari setiap proses penggembalaan. Segala pelayanan, nasihat, dan pengajaran yang dilakukan dalam kasih dan kuasa Roh Kudus bertujuan untuk menuntun setiap orang menuju kesempurnaan di dalam Kristus, sebagaimana diungkapkan oleh Rasul Paulus dalam Kolose 1:28:
“Dialah yang kami beritakan, apabila tiap-tiap orang kami nasihati dan tiap-tiap orang kami ajari dalam segala hikmat, untuk memimpin tiap-tiap orang kepada kesempurnaan dalam Kristus.”
Pertanyaannya bagi kita hari ini:
Apakah kita sedang melakukan hal yang Paulus lakukan?
Apakah tenaga, waktu, dan potensi yang kita miliki diarahkan untuk menolong sesama agar semakin serupa dengan Kristus?
Pembacaan Firman Tuhan
Yehezkiel 34:17–19 (TB)
“Dan hai kamu domba-domba-Ku, beginilah firman Tuhan ALLAH: Sungguh, Aku akan menjadi hakim di antara domba dengan domba, dan di antara domba jantan dan kambing jantan.”
“Apakah belum cukup bagimu bahwa kamu menghabiskan padang rumput yang terbaik? Mesti pulakah kamu injak-injak padang rumput yang lain-lain dengan kakimu? Belum cukup bahwa kamu minum air yang jernih? Mesti pulakah yang tinggal itu kamu keruhkan dengan kakimu?”
“Apakah domba-domba-Ku seharusnya memakan rumput yang sudah diinjak-injak kakimu dan meminum air yang sudah dikeruhkan kakimu?”
Renungan dan Perenungan
Tuhan memperingatkan umat-Nya melalui nabi Yehezkiel tentang sikap domba yang serakah dan tidak peduli pada sesamanya. Dalam gambaran ini, domba-domba yang kuat mewakili orang-orang yang memiliki kekuasaan, pengaruh, atau kelebihan, tetapi menggunakan semuanya untuk kepentingan sendiri hingga merugikan yang lemah.
Tuhan berkata Ia akan menjadi Hakim di antara domba dan kambing, artinya Ia akan menilai sikap hati dan tindakan setiap orang, termasuk di dalam komunitas umat Tuhan sendiri (ayat 17).
Ketika seseorang menikmati berkat Tuhan namun tidak menjaga agar orang lain juga dapat menikmatinya, ia sedang “menginjak-injak padang rumput” (ayat 18).
Dan ketika seseorang mencemari sumber kebenaran dan kasih dengan sikap sombong, iri, atau perpecahan, ia sedang “mengkeruhkan air” (ayat 19).
Firman Tuhan mengingatkan kita agar tidak menjadi domba yang menginjak-injak dan mengeruhkan — melainkan menjadi domba yang memberi ruang bagi sesama untuk menikmati berkat Tuhan yang sama.
Menjadi serupa dengan Kristus berarti belajar rendah hati, tidak menindas yang lemah, dan tidak menghalangi orang lain untuk mengalami kasih Tuhan.
Biarlah hidup kita menjadi saluran berkat, bukan penghalang berkat.
“Sebab Anak Manusia datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani.” (Markus 10:45)
Selamat bersaat teduh.
Tuhan Yesus memberkati.(A27).