Jakarta, Sinata.id – Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa menanggapi ramainya pembahasan mengenai isu “Indonesia gelap” yang sempat viral di media sosial beberapa bulan terakhir. Ia menegaskan bahwa masyarakat tidak perlu larut dalam kekhawatiran soal masa depan negara, karena pemerintah telah menyiapkan langkah nyata untuk memulihkan optimisme.
Berbicara di Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa (16/9/2025), Purbaya menyampaikan keyakinannya bahwa situasi ekonomi Indonesia akan segera berbalik arah. “Yang tadinya Anda takut-takut, ‘Oh, Indonesia gelap’, mungkin sebentar lagi Indonesia terang sedikit,” ujarnya. Ia menambahkan, cahaya itu akan semakin kuat seiring waktu: “Pertamanya terang sedikit, semakin ke depan, semakin terang lagi. Jadi, enggak usah takut.”
Optimisme tersebut, kata Purbaya, didasarkan pada analisis perilaku pelaku ekonomi nasional selama satu dekade terakhir. Menurutnya, tidak ada perubahan signifikan dalam pola pengambilan keputusan ekonomi masyarakat. Fakta itu membuatnya percaya bahwa kebijakan fiskal pemerintah akan segera memberi dampak positif.
“Ekonom melihatnya secara empiris. Kita pelajari statistik perilaku sistemnya seperti apa. Begitu kita tahu, kita bisa memanipulasi variabel kebijakan, dan sistem akan merespons dengan cara yang sama,” jelasnya.
Purbaya memperkirakan tanda-tanda kebangkitan ekonomi akan mulai terasa dalam dua hingga tiga bulan mendatang. Bahkan, ia menyebut pembalikan arah pertumbuhan kredit dapat terlihat hanya dalam waktu satu bulan. Keyakinan itu terkait penempatan dana pemerintah senilai Rp200 triliun ke lima bank besar BUMN pada 12 September 2025.
Dana tersebut diambil dari saldo anggaran lebih (SAL) dan dialokasikan untuk memperkuat likuiditas perbankan agar segera tersalurkan ke sektor riil. Rinciannya, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk, dan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk masing-masing menerima Rp55 triliun. PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk memperoleh Rp25 triliun, sedangkan PT Bank Syariah Indonesia Tbk mendapatkan Rp10 triliun.
Purbaya optimistis, setidaknya separuh dari dana tersebut akan terserap cepat ke masyarakat dalam bentuk kredit produktif. Dengan demikian, aliran dana itu diharapkan dapat menggerakkan roda perekonomian, memulihkan kepercayaan publik, dan mengubah narasi pesimisme menjadi keyakinan baru bahwa masa depan Indonesia lebih cerah.
Langkah ini, menurutnya, bukan sekadar stimulus jangka pendek, tetapi bagian dari strategi yang lebih besar untuk membalikkan kondisi lesu menjadi momentum pertumbuhan. “Jangan khawatir. Yang gelap itu akan segera berganti terang,” tegas Purbaya, menutup pernyataannya. (A46)