Pematangsiantar, Sinata id – Keberadaan mobil mewah Toyota Land Cruiser putih menjadi sorotan publik setelah tidak tercantum dalam daftar barang bukti perkara pembunuhan sadis Mutia Pratiwi (25), yang terjadi di Jalan Merdeka No. 341, Kota Pematangsiantar, pada 20 Oktober 2024 lalu.
Barang Bukti Pembunuhan Sadis Mutia Pratiwi
Padahal, mobil tersebut diketahui digunakan oleh dua terdakwa, Joe Frisco Johan dan Hendra Purba, anggota Polres Simalungun, setelah aksi pembunuhan. Joe Frisco merupakan kekasih Mutia yang berperan sebagai terdakwa utama.
Fakta persidangan di PN Pematangsiantar, Selasa (16/4/2025), mengungkap keduanya keluar dari lokasi pembunuhan menggunakan Land Cruiser dengan nomor polisi BK 6 LS untuk berkeliling kota Pematangsiantar, sebagai upaya meredakan kepanikan pascakejadian.
Tak hanya itu, kendaraan yang sama juga disebut sempat digunakan oleh Sahrul Panjaitan untuk mengambil uang tunai sebesar Rp105 juta dari sebuah bank di Komplek Megaland. Uang diperuntukkan upah membuang mayat korban diserahkan kepada Ridwan alias Iwan Bagong dan Pargaulan Silaban (DPO).
Dalam surat dakwaan yang dibacakan di persidangan, hanya satu kendaraan yang masuk dalam daftar barang bukti, yakni mobil Toyota Xenia hitam BK 1784 WU yang digunakan untuk membuang jasad korban ke wilayah Tanah Karo.
Menanggapi hal ini, Kasi Penkum Kejati Sumut Adre Wanda Ginting menjelaskan perlu menanyakan informasi mengenai apakah mobil tidak masuk dalam daftar barang bukti ke bidang tindak pidana umum. “Nantinya akan disampaikan infonya,” ujarnya dihubungi, Kamis (17/4/2025).
Sinata.id juga menanyakan hal yang sama kepada Kabid Humas Polda Sumut Kombes Ferry Walintukan. Beliau menyampaikan perlu menanyakan ke bagian yang terkait.
Pembunuhan Mutia Pratiwi dipicu cekcok Joe Frisco dan Mutia. Putra dari pengusaha terkenal di kota itu, menyiksa korban secara brutal hingga tewas, termasuk memasukkan gagang sapu ke dubur korban.
Korban tewas di kediaman Joe, sebuah ruko tiga lantai di Jalan Merdeka No 341, pusat Kota Pematangsiantar, pada 20 Oktober 2024 sekitar pukul 08.00 WIB.
Jasad Mutia akhirnya ditemukan oleh petugas kebersihan di jurang kawasan hutan lindung Tahura, Kabupaten Karo, pada 22 Oktober 2024 sekitar pukul 10.30 WIB.
Berikut beberapa terdakwa lain yang terlibat dalam upaya menghilangkan jejak kejahatan. Mereka adalah Sahrul Nasution dan Edy Iswady, warga sipil yang membantu Joe mencari orang untuk membuang mayat.
Kemudian terdakwa Ridwan alias Iwan Bagong dan Pargaulan Silaban (DPO), dengan peran membuang jasad korban
Lalu dua anggota kepolisian yakni, Jefry Hendrik Siregar (anggota Polres Pematangsiantar) dan Hendra Purba (anggota Polres Simalungun), yang disebut turut mengetahui kejadian namun tidak melaporkannya. [TP]