Sinata.id – Aksi heroik Muhammad Fadli, Lurah Perintis di Kecamatan Medan Timur, Kota Medan, mendadak viral setelah dirinya didorong ke parit oleh seorang warga saat menertibkan polisi tidur ilegal. Momen dramatis itu terekam kamera dan langsung mengundang gelombang dukungan publik di media sosial.
Insiden itu terjadi di Jalan Madupuro, Kelurahan Perintis, pada Senin pagi (13/10/2025). Fadli bersama tim kelurahan sedang membongkar polisi tidur buatan warga dari ban bekas yang dipaku ke badan jalan. Polisi tidur itu menjadi keluhan banyak pengendara karena paku-paku tajam yang menonjol menyebabkan ban kendaraan bocor.
Saat Fadli menegur seorang pria bernama Adi, yang diketahui sebagai pembuat polisi tidur tersebut, terjadi perdebatan panas. Dalam video berdurasi 1 menit 8 detik yang viral di media sosial X (Twitter), Fadli sempat menegaskan bahwa jalan tersebut adalah fasilitas umum.
“Bapak kalau nggak terima, datang aja ke kantor. Ini jalan umum, bukan milik pribadi,” ucapnya tegas.
Namun emosi Adi memuncak. Ia bersikeras ingin memasang kembali polisi tidur di depan rumahnya, hingga dorongan keras membuat Fadli terjatuh ke parit penuh lumpur.
Baca Juga: Jangan Asal Angkat Video Call, Waspada Penipuan Modus Baru!
Banjir Simpati dan Pujian Publik
Video insiden itu langsung menyebar luas dan menjadi trending topic. Banyak warganet yang memuji keberanian sang lurah.
“Calon presiden masa depan!” tulis akun @dipejet.
“Lurah macam ini yang dibutuhkan rakyat, tegas tapi tetap sopan,” tambah akun lain.
Tak sedikit pula yang menyoroti fenomena “polisi tidur ilegal” yang sering kali dibuat seenaknya oleh warga tanpa izin dan berisiko merusak kendaraan.
Tangan Bengkak, Tapi Tetap Profesional
Setelah kejadian, Fadli langsung dilarikan ke Rumah Sakit Bhayangkara untuk visum.
Hasil pemeriksaan menunjukkan adanya pembengkakan pada tangan kiri dan siku akibat terjatuh ke parit.
“Tangan saya bengkak dan nggak bisa digerakkan normal. Tapi ini risiko tugas,” ujarnya.
Meski masih mempertimbangkan langkah hukum, Fadli menilai tindakan Adi sudah masuk kategori penganiayaan dan penghalangan tugas pejabat negara.
“Saya dianiaya saat menjalankan tugas negara. Tapi semua akan saya tempuh sesuai hukum,” ucapnya.
Pelaku Telah Diamankan Polisi
Camat Medan Timur, Noor Alfi Pane, membenarkan insiden tersebut dan memastikan pelaku sudah diamankan oleh Polsek Medan Timur.
“Pelaku sudah kita serahkan ke pihak kepolisian. Ini bukan kejadian pertama, sebelumnya juga ada laporan terkait pelaku yang sering menaruh pot bunga dan sampah sembarangan di jalan,” ungkap Noor Alfi.
Ia menegaskan bahwa pemerintah akan terus menertibkan fasilitas umum agar tetap aman dan nyaman digunakan warga. “Tidak boleh ada yang seenaknya memaku jalan dengan alasan pribadi. Jalan itu milik bersama,” tegasnya.
Aksi Penertiban Berdasar Laporan Warga
Fadli menjelaskan, tindakan pembongkaran dilakukan karena banyak laporan warga tentang polisi tidur berbahaya di Jalan Madupuro.
“Sudah banyak ban mobil dan motor bocor karena paku-paku itu. Bahkan warga kirim DM ke akun Instagram saya minta ditertibkan,” ujarnya.
Fadli juga mengungkap bahwa pelaku sudah pernah diperingatkan dua kali melalui mediasi di kantor lurah dan kantor camat, namun tetap membandel.
“Alasannya klasik, katanya supaya kendaraan nggak nabrak ayam dan merpati peliharaannya,” kata Fadli.
Kasus ini memunculkan diskusi luas soal penertiban jalan umum di media sosial. Banyak pihak mendesak Pemko Medan untuk menindak tegas warga yang seenaknya membuat polisi tidur tanpa izin.
“Kalau setiap rumah bikin polisi tidur sendiri, bisa rusak semua jalan di Medan,” komentar salah satu pengguna media sosial.
Kini, Muhammad Fadli bukan hanya dikenal sebagai lurah yang jatuh ke parit, tapi juga simbol ketegasan aparat lokal yang berani turun tangan demi kepentingan publik. [zainal/a46]