Jakarta, Sinata.id – Pengamat politik Rocky Gerung melontarkan kritik keras terhadap pernyataan Menteri Keuangan Sri Mulyani yang menyinggung gaji guru dan dosen sebagai salah satu beban dalam keuangan negara.
Melalui kanal YouTube pribadinya pada Rabu (20/8/2025), Rocky menilai ucapan Sri Mulyani berbahaya karena dinilai bertentangan dengan mandat konstitusi. Ia bahkan menggunakan analogi sejarah Revolusi Prancis untuk menekankan pandangannya.
“Jika pernyataan seperti itu dilontarkan pada masa Revolusi Prancis, seorang menteri keuangan bisa kehilangan kepalanya,” ujarnya.
Merujuk Revolusi Prancis
Rocky menyinggung kisah Menteri Keuangan Raja Louis XVI, Étienne de Silhouette, yang dianggap gagal karena membebankan rakyat dengan pajak tinggi demi menopang gaya hidup mewah istana. Menurut Rocky, peringatan sejarah ini menunjukkan bahwa seorang menteri keuangan tidak boleh melupakan kewajiban fundamental negara terhadap rakyatnya.
“Sri Mulyani menyebut guru sebagai beban negara. Kalau itu terjadi di Prancis, tentu konsekuensinya sangat fatal,” tegasnya.
Kewajiban Konstitusi
Lebih jauh, Rocky menyoroti amanat Undang-Undang Dasar 1945 yang secara eksplisit menyatakan negara bertanggung jawab atas pendidikan masyarakat.
“Apakah Sri Mulyani memahami bahwa konstitusi mengatur negara wajib mencerdaskan kehidupan bangsa? Karena itu, pembiayaan pendidikan semestinya menjadi tanggung jawab penuh negara,” kata mantan dosen Universitas Indonesia tersebut.
Rocky juga mengingatkan bahwa sejak awal, desain negara Indonesia bercorak sosialis yang menekankan keberpihakan pada rakyat kecil, terutama dalam aspek mendasar seperti pendidikan.
“Kita didirikan dengan prinsip sosialistis, yang mengharuskan negara hadir untuk meningkatkan kualitas pendidikan rakyatnya,” tambahnya.
Awal Mula Polemik
Polemik ini bermula dari pernyataan Sri Mulyani saat menghadiri Konvensi Sains, Teknologi, dan Industri Indonesia di ITB pada 7 Agustus 2025. Dalam forum tersebut, ia menyebut rendahnya gaji guru dan dosen sebagai tantangan besar bagi APBN.
Sri Mulyani juga mempertanyakan apakah pembiayaan pendidikan harus sepenuhnya ditanggung negara atau perlu melibatkan partisipasi masyarakat. Wacana inilah yang kemudian menuai reaksi keras dari berbagai kalangan, termasuk Rocky Gerung. (*)