Sinata.id
  • Indeks
  • Headline
  • News
    • Nasional
    • Regional
    • Pematangsiantar
    • Simalungun
  • Trending
  • Bisnis
    • Investasi
    • Keuangan
  • Sports
    • Bola
  • Teknologi
    • AI
    • Aplikasi
    • Gadget
    • Game
  • Rileks
    • Gaya Hidup
    • Kesehatan
    • Entertainment
      • Seleb
  • Wisata
No Result
View All Result
Sinata.id
No Result
View All Result
Sinata.id
No Result
View All Result
  • INDEKS
  • Headline
  • News
  • Trending
  • Regional
  • Nasional
  • Bisnis
  • Sports
  • Entertainment
  • Teknologi
  • Wisata
  • Religi

Nafas Wanita Prostitusi Daring Terhenti di Tangan Pelanggan yang Tak Mau Bayar

Editor: Zainal
2 Juni 2025 | 02:56 WIB
Rubrik: Crime Story
refi menghujamkan pisaunya ke tubuh wanita prostitusi daring (michat), lalu menekannya dengan bantal hingga napas terakhir ica terhenti.

Polisi olah TKP pembunuhan MSH alias Ica. (Ist).

Kediri, Sinata.id — Sore yang tenang di Kota Kediri seketika berubah menjadi panggung horor. Di balik pintu kamar 421 Hotel Lotus Garden, tersimpan kisah tragis tentang hasrat, tipu daya, dan kematian yang mengendap dalam bisu—kisah yang pernah mengguncang jagat dunia maya.

Refi Purnomo (24), pria muda yang tampak biasa saja dari luar, mengatur niat busuknya dalam diam. Ia sedang berada di kamar kosnya, hanya beberapa kilometer dari hotel tempat maut akan menjemput.

Berselancar di aplikasi MiChat, Refi membuka pintu pada dunia bawah tanah prostitusi daring. Di sana, ia berhubungan dengan MSH alias Ica—gadis muda yang masih berusia 17 tahun, berasal dari Bandung, dan mencari nafkah lewat jalan yang keras dan berliku.

Tarif sudah disepakati: Rp 700 ribu. Tapi Refi hanya punya Rp 300 ribu. Dan di balik tas slempangnya, tersembunyi pisau dapur—bukan untuk memasak, melainkan untuk mengancam, bahkan membunuh.

Pertemuan yang Berujung Petaka

Refi datang dengan ojek online. Tak ada yang mencurigai bahwa pria berjaket itu membawa niat jahat. Ia naik ke kamar 421 dan mengetuk pintu. Ica membukakan dengan wajah profesional, mungkin sudah terbiasa menyambut pria asing. Tak ada yang tahu, ini adalah kali terakhir ia membuka pintu untuk siapa pun.

Hubungan intim mereka berlangsung sebentar. Namun ketika Ica menagih sisa bayaran, segalanya berubah. Ketegangan memuncak. Kata-kata kasar, suara meninggi. Refi mengaku hanya membawa Rp 300 ribu. Ica kecewa dan marah. Ia menyudahi layanan dan menuju kamar mandi untuk membersihkan diri.

Namun Ica tak tahu bahwa maut sedang menantinya. Saat ia keluar dari kamar mandi, Refi menghunuskan pisaunya. Dengan satu tangan ia sodorkan uang receh itu, dengan tangan lain ia todongkan pisau tajam ke arah tubuh mungil Ica.

“Rp 300 ribu, mau apa tidak?” bentak Refi.

Ica, alih-alih tunduk, berteriak histeris. Teriakan itu menjadi sinyal bahaya—dan Refi kehilangan kendali. Ia membekap mulut Ica. Namun remaja itu berontak dengan sekuat tenaga. Dalam kepanikan, Refi menghujamkan pisaunya—tiga kali ke tubuh, dua kali ke leher. Ia meninju wajah Ica, lalu menekannya dengan bantal hingga napas terakhir Ica terhenti.

Tubuh mungil itu tergeletak kaku di ranjang. Sepi. Dingin. Tak ada suara, hanya detak jantung Refi yang berdentum keras di dadanya.

Darah di Sprei, Dosa di Hati

Sambil gemetar, Refi pergi ke kamar mandi. Ia membasuh darah dari tubuhnya—berusaha menghapus bukti, juga rasa bersalah yang mulai menyelinap. Ia pakai baju, ambil uang Rp 300 ribunya kembali, lalu keluar hotel dengan langkah cepat.

Namun tragedi ini belum selesai.

Refi sempat naik ojek online untuk melarikan diri, tapi teringat pisaunya tertinggal. Ia kembali ke kamar yang baru saja menjadi lokasi pembantaian dan mengambil senjata mematikan itu, seolah itu hanya benda biasa. Lalu, ia menghilang dalam keramaian kota.

Kamar yang Membungkam

Beberapa jam kemudian, salah satu karyawan hotel, Tiwi, mengetuk-ngetuk pintu kamar 421. Tak ada jawaban. Ia mengintip lewat jendela—dan terperanjat. Darah. Tumpah di lantai. Ia memanggil rekannya, Deri, dan keduanya mendobrak kamar.

Mayat Ica ditemukan bersimbah darah. Tubuhnya remuk, lehernya penuh luka. Di sisinya, jejak horor yang membisu. Polisi dipanggil, dan suasana hotel mendadak berubah menjadi TKP berdarah.

Ica, remaja yang pernah bercita-cita, hanya tinggal nama.

Jejak Digital Menjerat Pelaku

Polisi bergerak cepat. CCTV hotel dan riwayat aplikasi ojek online jadi kunci. Empat hari setelah kejadian, tepat pada Kamis, 4 Maret 2021, Refi ditangkap di kamar kos yang ia tinggali bersama sang istri. Ironis, pembunuh berdarah dingin itu hidup dalam dua dunia: sebagai suami yang tampak biasa, dan pria yang tega membunuh gadis muda demi menghemat uang Rp 400 ribu.

Refi mencoba kabur saat hendak ditangkap. Polisi tak ragu—peluru menghantam kaki kirinya. Ia terkapar, tak bisa lagi lari dari keadilan.

Sidang dan Vonis

Di pengadilan, semua terkuak. Refi mengaku. Fakta demi fakta ditumpahkan. Tindakan keji itu dilakukan dengan sadar dan penuh niat. Refi dijerat Pasal 340 tentang pembunuhan berencana dan UU Perlindungan Anak.

Majelis hakim Pengadilan Negeri Kediri, Kamis 30 September 2021, memvonis Refi 15 tahun penjara. Hukuman lebih tinggi setahun dari tuntutan jaksa. (*)

Via: DETIK
Tags: Crime StoryKasus PembunuhanKediriMiChatProstitusi

Berita Terkait

sampah publik
Crime Story

Dari Politikus Berpengaruh Jadi “Sampah Publik”

Editor: Zainal
22 Agustus 2025 | 22:16 WIB

Sinata.id - Di tengah teriakan penuh amarah dan wajah-wajah murka, seorang politikus Ukraina, Vitaly Zhuravsky, merasakan ngeri yang mungkin tak...

Baca SelengkapnyaDetails
petugas mengevakuasi jasad korban dari hotel. ist
Crime Story

Siantar Gempar! Mayat Wanita di Hotel Cahaya Diduga Korban Pembunuhan

Editor: Redaksi Sinata 2
21 Juni 2025 | 23:14 WIB

Pematangsiantar, Sinata.id — Temuan mayat wanita di sebuah kamar Hotel Cahaya Kasih, Jalan Rakkuta Sembiring, Kota Pematangsiantar, bikin gempar, pada...

Baca SelengkapnyaDetails
dua penjambret mendapatkan perawatan medis. ist
Crime Story

Penjambret Rindy Liviani Alami Patah Tulang

Editor: Redaksi Sinata 2
11 Juni 2025 | 12:14 WIB

Pematangsiantar, Sinata.id - Dua penjambret Rindy Liviani (20) kini sedang menjalani perawatan intensif di RS Vita Insani, Pematangsiantar. Keduanya mengalami...

Baca SelengkapnyaDetails
“dia memang sering bikin keributan, mabuk, teriak-teriak... kadang masuk pekarangan orang,” ujar salah satu warga.
Crime Story

Kerap Bikin Keributan, Dikeroyok Saat Mabuk, Semua Warga Kompak Tutup Mulut

Editor: Zainal
6 Juni 2025 | 03:21 WIB

Jombang, Sinata.id – Malam yang seharusnya sunyi di Desa Made, Kecamatan Kudu, berubah menjadi arena amarah tak terbendung. Jeritan, desingan...

Baca SelengkapnyaDetails
petaka datang lima hari setelah pengakuan istri, tohit berjalan pagi seperti biasa menuju ladang. di tangannya tergenggam celurit.
Crime Story

Petaka Datang Dari Mulut Istri: Enam Tahun Penuh Kebohongan

Editor: Zainal
6 Juni 2025 | 02:54 WIB

Sinata.id - Wajahnya lelah, matanya kosong, dan langkahnya lesu saat pulang kerja. Tauhid, atau yang biasa dipanggil Tohit, pria 40...

Baca SelengkapnyaDetails

Berita Terbaru

Regional

Proyek Revitalisasi SMKN 1 Pante Bidari Disorot, Kepsek Tutup Diri dari Media

10 September 2025 | 15:48 WIB
Pematangsiantar

23 Kasus Kekerasan di Siantar, Pemko Dorong Hadirnya Rumah Aman

10 September 2025 | 15:04 WIB
Pematangsiantar

PUTR Jadi Sorotan, Fraksi di DPRD Minta Kadis Dievaluasi, Wali Kota Siantar “Mengelak”

10 September 2025 | 14:49 WIB
Pematangsiantar

Masalah Sampah Tak Kunjung Usai, Pemko Siantar Diingatkan Soal Kesehatan Warga

10 September 2025 | 14:40 WIB
News

Karung Misterius di Motor Pria Paruh Baya Ternyata Berisi Ganja

10 September 2025 | 12:48 WIB
Pematangsiantar

Panen Raya di Siantar, Kapolres dan Pemko Dorong Penguatan Ketahanan Pangan

10 September 2025 | 12:32 WIB
Sosok

Siapa Bekingan Ferry Irwandi? Dikenal Lantang Bersuara Mengenai Berbagai Isu

10 September 2025 | 02:06 WIB
Sains

Kontroversi Jadi Bumbu Utama Popularitas di Media Sosial

10 September 2025 | 01:20 WIB
Religi

Hidup Kokoh dengan Datang, Mendengar, dan Melakukan Firman Tuhan

10 September 2025 | 01:00 WIB
Pematangsiantar

Pemko Siantar Tak Berdaya Dibalik Mimpi Memiliki Gedung Kesenian

9 September 2025 | 23:40 WIB
Pematangsiantar

Mediasi Sengketa Lahan Perumahan GRI Sempat Memanas

9 September 2025 | 23:14 WIB
Pematangsiantar

Humas PT RAS Tolak Penetapan UPT Disnaker Sumut Wilayah III

9 September 2025 | 22:01 WIB
  • Indeks
  • Pedoman
  • Privacy
  • Redaksi
  • ToS
Seedbacklink

© 2025

logo sinata id new


PT. SINAR KEADILAN UTAMA (SINATA)
Jl. Merpati V No 2, Kelurahan Pesanggrahan, Kecamatan Pesanggrahan, Jakarta Selatan, DKI Jakarta, 12320.

ALAMAT REDAKSI
Jl. Pdt. Justin Sihombing No. 162, Kelurahan Siopat Suhu, Kecamatan Siantar Timur, Pematangsiantar, 21139, Sumatera Utara.

📧 redaksisinata @ gmail.com

No Result
View All Result
  • Indeks
  • Headline
  • News
    • Nasional
    • Regional
    • Pematangsiantar
    • Simalungun
  • Trending
  • Bisnis
    • Investasi
    • Keuangan
  • Sports
    • Bola
  • Teknologi
    • AI
    • Aplikasi
    • Gadget
    • Game
  • Rileks
    • Gaya Hidup
    • Kesehatan
    • Entertainment
      • Seleb
  • Wisata

© 2025

logo sinata id new


PT. SINAR KEADILAN UTAMA (SINATA)
Jl. Merpati V No 2, Kelurahan Pesanggrahan, Kecamatan Pesanggrahan, Jakarta Selatan, DKI Jakarta, 12320.

ALAMAT REDAKSI
Jl. Pdt. Justin Sihombing No. 162, Kelurahan Siopat Suhu, Kecamatan Siantar Timur, Pematangsiantar, 21139, Sumatera Utara.

📧 redaksisinata @ gmail.com

Sinata.id