Sinata.id – Napoli membuka Serie A 2025/2026 dengan penuh keanggunan. Empat kemenangan beruntun membuat Partenopei seolah kembali menunjukkan bahwa gelar Scudetto masih berada dalam genggaman mereka. Stabilitas permainan, keseimbangan antar lini, hingga mental juara yang tidak hilang menjadi modal utama mereka menguasai papan atas sejak pekan awal.
Meski demikian, di balik keperkasaan Napoli, ada peringatan dari sosok yang sarat pengalaman, yakni Fabio Capello. Mantan pelatih yang pernah merasakan pahit manisnya Serie A itu mengingatkan publik agar tidak menutup mata pada satu tim, AC Milan.
Napoli Tak Tergoyahkan di Pekan Awal
Sassuolo, Cagliari, Fiorentina, hingga Pisa sudah merasakan keganasan Napoli. Empat pertandingan, empat kemenangan, dan produktivitas gol yang konsisten menjadikan tim ini kembali diperhitungkan sebagai favorit Scudetto.
Namun, jika sebagian besar pengamat menganggap Partenopei terlalu kuat, Capello justru mengajukan analisis berbeda. Baginya, Milan bisa jadi kuda hitam yang pelan-pelan merayap ke puncak.
Milan Tidak Terganggu Jadwal Eropa
“Keuntungan besar Milan adalah mereka tidak tampil di kompetisi Eropa. Itu akan membuat tenaga pemain lebih terjaga,” ujar Capello kepada Gazzetta dello Sport.
Ungkapan itu menegaskan betapa faktor kebugaran memainkan peran penting dalam perebutan gelar. Klub-klub lain harus membagi fokus antara liga domestik dan ajang Eropa, sedangkan Milan bisa berkonsentrasi penuh hanya pada Serie A.
Situasi ini memberi ruang bagi Rossoneri untuk tampil lebih stabil sepanjang musim. Satu laga per pekan berarti intensitas terjaga, rotasi lebih sederhana, dan risiko cedera berkurang.
Capello tak segan membandingkan dengan kasus di Inggris. Ia mengutip pernyataan Pep Guardiola usai laga Manchester City kontra Arsenal, ketika sang pelatih mengakui pemainnya kelelahan menghadapi jadwal padat.
“Contoh itu jelas menggambarkan pentingnya energi. Milan punya keuntungan karena hanya fokus ke liga,” tegas Capello.
Dengan kalender lebih ringan, Milan diyakini mampu menjaga level permainan lebih konsisten daripada tim rival yang dibebani agenda Eropa.
Transfer Rabiot Jadi Kejutan Besar
Selain faktor jadwal, Milan juga menutup bursa transfer musim panas dengan kejutan. Adrien Rabiot resmi mendarat dari Marseille dengan nilai transfer yang relatif murah, hanya sekitar 10 juta euro.
Kedatangannya menambah kekuatan lini tengah yang sebelumnya sudah diisi nama-nama besar seperti Luka Modric, Ardon Jashari, dan Samuele Ricci. Namun menariknya, Capello justru menilai Rabiot sebagai pemain paling menentukan di antara rekrutan anyar Milan.
“Semua orang tahu kualitas Modric. Tetapi Rabiot? Dia langsung jadi motor permainan dan pemimpin di lapangan. Inilah perekrutan yang bisa membuat Milan benar-benar bersaing untuk Scudetto,” puji Capello.
Rabiot dan Proyek Allegri di San Siro
Rabiot sendiri mengakui proses transfernya terjadi sangat cepat. Awalnya ia masih terikat kontrak di Marseille, tetapi gejolak internal klub membuka jalan baginya untuk hengkang.
“Ketika kondisi di Marseille berubah, Allegri kembali menelepon saya. Ia menjelaskan rencana besar Milan, dan akhirnya semuanya selesai di hari-hari terakhir bursa,” ungkap Rabiot kepada MilanNews.
Langkah cepat itu menandakan bahwa Milan serius membangun proyek besar. Kehadiran Rabiot bukan sekadar pelengkap, melainkan pondasi baru di lini tengah.
Milan Mengintai, Napoli Waspada
Napoli memang favorit, tetapi Capello menegaskan jangan pernah meremehkan Milan.
Dengan fisik lebih segar dan tambahan energi dari Rabiot, Rossoneri bisa jadi lawan paling konsisten bagi Partenopei di musim ini.
Jika Napoli adalah penguasa terang di Serie A, Milan mungkin saja menjadi bayangan yang sewaktu-waktu siap menyalip. (A46)