Sinata.id – Lampu stadion di Rabat malam ini bukan sekadar penerang, tapi saksi sejarah. Untuk pertama kalinya sepanjang kualifikasi Afrika, partai playoff menuju Piala Dunia digelar dalam format satu laga hidup–mati di tempat netral. Tanpa kesempatan balas dendam, tanpa agregat, tanpa hitung-hitungan, intinya adalah menang atau pulang.
Empat kekuatan besar benua hitam, yakni Nigeria, Gabon, Kamerun, dan Republik Demokratik Kongo, berkumpul untuk berebut satu peluang menuju babak Play-Off Internasional Maret 2026.
Empat yang terbaik dari posisi runner-up grup kini diberi kesempatan kedua yang belum pernah terjadi sebelumnya dalam sejarah kualifikasi Afrika.
Dan malam ini, sorotan kamera langsung tertuju pada duel pembuka: Nigeria vs Gabon. Duel yang terasa seperti final dini.
Baca Juga: Harry Kane Diproyeksikan Jadi Pengganti Lewandowski Musim Depan
Satu Laga, Taruhan Nasib Ke Piala Dunia
Format playoff baru ini menghadirkan tensi berbeda, bukan dua kali 90 menit, bukan kandang–tandang, tapi satu pertandingan yang bisa menghabisi mimpi dalam sekejap.
Pemenang dari Nigeria vs Gabon akan bertemu antara Kamerun atau RD Kongo pada laga Minggu mendatang, sebelum melaju ke Play-Off enam negara yang menentukan tiket terakhir Afrika ke Piala Dunia 2026.
Sebagai pengingat, Afrika sudah beberapa kali menjadi saksi duel-duel dramatis.
Dari kemenangan tipis Ghana atas Nigeria, hingga adu penalti penuh tekanan Senegal kontra Mesir, hingga comeback bersejarah Kamerun atas Aljazair.
Kini, tradisi laga penentuan itu hadir lagi – hanya jauh lebih brutal karena kesempatan hanya satu kali.
Baca Juga: Krisis Striker Makin Parah, Roma Siap Angkut Joshua Zirkzee dari Manchester United