Jakarta, Sinata.id – Pelatih Timnas U-17 Indonesia, Nova Arianto, memberikan apresiasi tinggi kepada anak asuhnya meskipun harus angkat koper dari ajang Piala Asia U-17 2025 usai takluk dari Korea Utara.
Pelatih Timnas U-17 Indonesia, Nova Arianto
Pertandingan perempat final yang berlangsung di Jeddah, Arab Saudi, pada Senin 14 April 2025, berakhir dengan kekalahan telak bagi Garuda Asia. Indonesia sudah tertinggal dua gol hanya dalam 20 menit awal, dan kebobolan empat gol tambahan setelah turun minum. Hasil tersebut menjadi kekalahan paling menyakitkan sepanjang kiprah Nova bersama tim muda Merah Putih.
Meski demikian, Nova menilai para pemain telah menunjukkan dedikasi yang luar biasa dan yakin kekalahan ini akan menjadi pelajaran berharga jelang turnamen besar berikutnya.
“Pertama-tama saya ingin mengucapkan selamat kepada Korea Utara yang tampil sangat baik malam ini,” ujar Nova, dikutip Sinata.id via Kompas.com.
“Terlepas dari hasil akhir yang tentu tidak sesuai dengan harapan, saya tetap berterima kasih kepada seluruh pemain. Mereka telah berjuang maksimal.”
Nova optimistis kekalahan ini akan menjadi momen pembelajaran yang penting bagi skuad muda Indonesia. Ia juga menegaskan bahwa timnya akan memanfaatkan lima bulan ke depan untuk melakukan evaluasi menyeluruh sebelum menghadapi ajang yang lebih besar.
“Kami akan melakukan evaluasi menyeluruh setelah pertandingan ini. Secara mental, para pemain menunjukkan ketangguhan, tetapi dari sisi pengambilan keputusan dan permainan, masih banyak yang perlu dibenahi,” jelasnya.
Pertandingan tersebut memperlihatkan dominasi Korea Utara, yang mampu mencetak enam gol dari enam tembakan tepat sasaran, sementara Indonesia hanya mencatat satu peluang mengarah ke gawang dan menguasai bola sebesar 30 persen.
Nova menekankan pentingnya peningkatan kualitas individu pemain, baik dari aspek fisik, mental, maupun kemampuan teknis.
“Ini menjadi pekerjaan rumah kami selama lima bulan ke depan. Pemain harus lebih siap, lebih bekerja keras, karena tantangan di Piala Dunia nanti akan jauh lebih berat dan membutuhkan usaha yang luar biasa,” pungkasnya. (*)