Simalungun, Sinata.id – Pangulu (Kepala Nagori) Landbouw Haidir Jailani diduga tidak salurkan makanan tambahan untuk lanjut usia (lansia) di Nagori Landbouw, Kecamatan Bandar, Kabupaten Simalungun.
Pemberian Makanan Tambahan (PMT) merupakan program pada setiap nagori (desa) di Simalungun. Program PMT pembiayaannya bersumber dari dana desa (DD).
Dani, warga Desa Landbouw menyebut, tahun ini para lansia di Nagori Landbouw tidak mendapatkan PMT berupa susu kotak. Padahal PMT program pemerintah, sebutnya.
Katanya, program PMT untuk anak balita ada diberikan. “Kalau lansia gak pernah dikasih. Untuk balita, dikasih roti zebra seribuan itu sama susu memang,” ujar Dani.
Dani mengaku, dirinya pernah dihubungi penyedia susu untuk nagori-nya. “Kata pengusaha (penyedia) itu, susu sampai bulan 12 sudah diambil pangulu. Tapi belum dibayar. Jadi pangulu masih tertunggak sekitar Rp 19 jutaan lagi di grosir itu,” ceritanya.
Lebih lanjut Dani mengatakan, ia mengetahui PMT tidak berjalan untuk lansia, ketika Inspektorat Simalungun turun ke desa-nya. Saat itu, sebutnya, ada seorang lansia yang bercerita kepadanya.
“Ada nenek-nenek yang cerita, kalau gak pernah dapat susu. Kami pun dapat data siapa aja penerima susu itu dan berapa susu yang harus dibelanjakan,” tuturnya.
Untuk itu, Dani berharap Pemkab Simalungun segera menyikapi program PMT di Nagori Landbouw.
Sementara Pangulu Landbouw Haidir Jailani, hingga berita ini dirilis, tidak menjawab konfirmasi yang dilayangkan kepadanya melalui pesan Whatsapp (WA). (SN11)
