Pematangsiantar, Sinata.id – Oknum pegawai Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (Hanpangtan) Kota Pematangsiantar lecehkan profesi jurnalis saat menjalankan tugas liputan.
Pelecehan itu terjadi saat jurnalis Sinata.id meliput kegiatan vaksin rabies di Kantor Lurah Tanjung Pinggir, Kecamatan Siantar Martoba, kota itu, Jumat 10 Oktober 2025.
Saat meliput, awalnya berjalan biasa dan lancar. Dua pegawai Dinas Hanpangtan, Suhardi dan seorang pria bermarga Sihombing yang dimintai informasi melalui wawancara, menjawab informasi yang dibutuhkan jurnalis.
Hanya saja, saat wawancara masih berlangsung, tiba-tiba saja pegawai Dinas Hanpangtan lainnya, nyeletuk, dengan kata-kata melecehkan profesi wartawan.
“Asal jangan kita aja yang diminta uang,” ucap pegawai Dinas Hanpangtan yang terakhir diketahui boru Tampubolon, secara tiba-tiba.
Maksud dari pernyataan itu pun spontan dipertanyakan jurnalis Sinata.id. Hanya saja, boru Tampubolon ini tidak mengklarifikasi ucapannya. Malah ia melanjutkan dengan kalimat yang juga terkesan melecehkan.
“Sama-sama cari makan nya kita. Ujung-ujungnya kan duit,” ujarnya, kemudian. Lalu ia menantang jurnalis Sinata.id untuk melapor ke Wali Kota Pematangsiantar Wesly Silalahi, Kadis Hanpangtan Legianto Pardamean Manurung dan Kabid.
“Silahkan aja melapor ke wali kota, Kabid atau Kadis sekalian.” katanya, lalu ia mengklaim, kalau dirinya pernah diteror, tanpa menjelaskan siapa oknum yang meneror dirinya.
Pemimpin Redaksi Sinata.id, Leonardus Sihotang menegaskan, reporter Sinata.id sebelum menjalankan tugas liputan, setiap pagi selalu dibekali ilmu tata cara melakukan liputan yang baik. Serta jurnalis Sinata.id setiap satu minggunya menerima penghasilan dari perusahaan.
“Jadi jangan hina jurnalis dengan sebutan meminta uang. Karena perusahaan kami telah memberikannya,” tandas Leonardus Sihotang. (SN14)