Tapteng, Sinata.id– Curah Hujan yang cukup tinggi di wilayah Kabupaten Tapanuli Tengah (Tapteng) dengan intensitas tinggi sejak sepekan terakhir menyebabkan banjir dan tanah longsor di beberapa daerah.
Salah satunya tanah pengunungan Aek Sipilit, Kecamatan Tukka longsor yang mengakibatkan sebanyak delapan Kepala Keluarga (KK) dengan 50 jiwa di Lingkungan 4, Kelurahan Hutanabolon harus diungsikan dan memilih tidur di Gereja.
“BPBD telah mendirikan tenda di sekitar gereja dan telah membagikan selimut kepada warga, karena mereka khawatir terjadi banjir di tengah malam,” ujar Kepala BPBD, Rahman Husein Siregar kepada awak Media, Minggu (23/11/2025).
Ia mengungkapkan, tanah longsor di Pegunungan Aek Sipilit membawa material kayu dan tanah lumpur dan mengendap dan tertahan di Lingkungan 4 Malaka, Kecamatan Tukka. Oleh sebab itu, masyarakat yang berada di bantaran sungai diimbau agar waspada.
Sejak sepekan, pihak BPBD dan Satpol PP Tapteng serta Kecamatan Tukka, terus memantau kondisi air sungai di hulu dan di hilir, serta mengimbau warga tetap siaga.
“Saat ini pemukiman di hilir sungai masih dalam kondisi aman, namun kami sarankan jika terjadi hujan lebat secara terus menerus supaya warga mengungsi ke tempat yang lebih aman,” jelasnya.
Sebelumnya, Camat Tukka, Muharman Aritonang mengonfirmasikan, curah hujan tinggi dari hulu sungai di Permandian Pondok Bambu, Kelurahan Hutanabolon, meluap meskipun rumah penduduk masih diprediksi aman dan kondusif.
“Untuk mengantisipasi kejadian yang tidak diinginkan, kami masih tetap berjaga-jaga dan siaga serta saling berkoordinasi dengan pihak terkait,” tutupnya. (A1)