Pematangsiantar, Sinata.id – Dalam suasana penuh kekeluargaan di Hotel Grand Kanaya, Medan, Jumat (19/9/2025), Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kota Medan, Airin Rico Waas, menyampaikan pesan penting mengenai penguatan kapasitas Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM).
Di hadapan para peserta pelatihan Penguatan Kapasitas Pengguna Riset dan Inovasi: Pelatihan Branding UMKM, ia menegaskan bahwa daya saing UMKM harus ditingkatkan agar mampu bertahan di tengah derasnya arus persaingan global.
Kegiatan ini terselenggara atas kerja sama Komisi X DPR RI dan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN). Hadir pula Anggota DPR RI Lestari Moerdijat, yang secara khusus menerima selempang songket Melayu dari Airin. Tindakan simbolis itu bukan hanya bentuk penghormatan, tetapi juga penegasan akan pentingnya identitas budaya lokal dalam memperkuat karakter produk daerah.
Airin menilai UMKM memegang peranan vital bagi perekonomian Kota Medan. Ia mengungkapkan bahwa lebih dari 90 persen pelaku usaha di kota ini merupakan UMKM yang berperan besar dalam membuka lapangan kerja, meningkatkan pendapatan masyarakat, dan menjaga perputaran ekonomi daerah. “Karena itu, penguatan kapasitas pelaku UMKM menjadi tanggung jawab dan perhatian bersama,” ujarnya.
Ia mengingatkan bahwa kualitas produk saja tidak cukup di era kompetisi global. Menurut Airin, pelaku usaha harus menguasai strategi branding yang efektif agar produknya dikenal, dipercaya, dan dipilih oleh konsumen, baik di tingkat lokal, nasional, maupun internasional. “Branding bukan sekadar nama atau logo, tetapi identitas, citra, dan nilai yang melekat pada usaha kita,” tegasnya.
Lebih lanjut, Airin mendorong peserta pelatihan untuk memanfaatkan kesempatan ini sebaik-baiknya. Ia mengajak mereka menyerap ilmu, berbagi pengalaman, dan menerapkan pengetahuan tersebut dalam pengembangan usaha masing-masing. Pemko Medan, kata Airin, terus berkomitmen mendukung pertumbuhan UMKM melalui pelatihan, akses permodalan, digitalisasi, hingga perluasan pasar. Namun, ia menekankan bahwa dukungan pemerintah akan lebih bermakna jika pelaku usaha juga proaktif berinovasi dan memperkuat merek dagang mereka.
“Mari kita buktikan bahwa UMKM Kota Medan mampu naik kelas, berdaya saing tinggi, dan memberi kontribusi nyata bagi kesejahteraan masyarakat,” tuturnya.
Sementara itu, Lestari Moerdijat dalam sambutannya menekankan bahwa UMKM merupakan penopang utama perekonomian nasional. Menurutnya, jika dikelola dengan baik, sektor ini siap bersaing di pasar lebih luas. “Besarnya jumlah UMKM menjadi salah satu kunci menuju Indonesia yang adil, makmur, dan sejahtera,” ucapnya.
Ia juga mendorong para pelaku usaha untuk memadukan kearifan lokal dengan mekanisme produksi modern, sehingga produk yang dihasilkan tidak hanya bernilai budaya tetapi juga memiliki daya saing di pasar global. (A58)