Pematangsiantar, Sinata.id– Pematangsiantar pernah dikenal luas sebagai kota pendidikan. Julukan itu bukan tanpa alasan. Dahulu, kota ini menjadi magnet utama bagi pelajar dan mahasiswa dari berbagai daerah di Sumatera Utara bahkan luar provinsi, karena banyaknya sekolah berkualitas dan suasana belajar yang kondusif.
Pematangsiantar Kota Pendidikan
Lalu, mengapa predikat kota pendidikan itu seolah hilang? Dan bagaimana mewujudkan kembali kejayaan itu di bawah kepemimpinan Wali Kota Wesly Silalahi?
Untuk memahami semangat “kota pendidikan”, kita perlu melihat ke belakang, saat Pematangsiantar masih menjadi pusat pembelajaran. Kehadiran sekolah-sekolah ternama, lembaga-lembaga pelatihan, serta budaya literasi yang tinggi menjadi tulang punggung identitas kota ini. Namun, dalam beberapa dekade terakhir, geliat pendidikan di Siantar perlahan memudar—disebabkan oleh kurangnya inovasi, fasilitas yang menua, serta kurangnya dukungan nyata dari pemerintah kota terdahulu.
Jumlah penduduk dan keanekaragaman etnis
Kota Pematangsiantar saat ini terdiri dari 53 kelurahan dan 8 kecamatan, dihuni oleh lebih dari 270.000 jiwa (data terakhir BPS).
Kota ini mencerminkan miniatur Indonesia karena terdiri dari berbagai suku seperti Simalungun, Toba, Karo, Pakpak Dairi, Mandailing, Jawa, Minang, Tionghoa, hingga Nias yang hidup berdampingan.
Daftar Walikota Pematangsiantar dari masa ke masa
Sejak menjadi daerah otonom, berikut yg dapat dingat adalah nama-nama tokoh yang pernah memimpin Pematangsiantar:
1. O.K.H. Salamuddin (1956–1957)
2. Djamaluddin Tambunan (1957–1959)
3. Rakutta Sembiring Brahmana (1960–1964)
4. Abner Situmorang (1964)
5. Pandak Tarigan (1964–1965)
6. Zainuddin Hasan (1965–1966)
7. Tarip Siregar (1966)
8. Mulatua Pardede (1966–1967)
9. Laurimba Saragih (1967–1974)
10. Sanggup Ketaren (1974–1979)
11. M.J.T. Sihotang (1979–1984)
12. Djabanten Damanik (1984–1989)
13. Zulkifli Harahap (1989–1994)
14. Abu Hanifah (1994–2000)
15. Marim Purba (2000–2005)
16. Robert Edison Siahaan (2005-2010)
17. Hulman Sitorus (2010-2015)
18. Hefriansyah (2017–2022)
19. Susanti Dewayani (2022–2025)
20. Wesly Silalahi (2025–sekarang)
Langkah Menuju Kota Pendidikan Kembali
Walikota Wesly Silalahi memiliki kesempatan emas untuk mengembalikan Siantar sebagai kota pendidikan dengan strategi antara lain:
Meningkatkan anggaran pendidikan dan beasiswa untuk siswa berprestasi dari keluarga kurang mampu.
Mendorong modernisasi sekolah, perpustakaan digital, dan kurikulum berbasis karakter.
Menjalin kemitraan dengan universitas dan lembaga pelatihan luar kota untuk membuka cabang di Siantar. Menggalakkan kegiatan literasi dan seni budaya di ruang publik. Dan, mendirikan Universitas Negeri.
Meningkatkan pelatihan guru dan insentif bagi pendidik berdedikasi Pematangsiantar Bisa Bangkit Lagi
Dengan potensi sumber daya manusia, sejarah yang kuat, dan dukungan masyarakat, di tangan pemimpin yang berkomitmen seperti Wesly Silalahi, harapan menghidupkan kembali “Siantar Kota Pendidikan” bukan sekadar mimpi. [FS]